Selain efeknya yang terkadang mengejutkan pada pigmentasi mata, termasuk menyebabkan warna mata yang berbeda, hal itu juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran.
Awal mula mata biru Suku Buton mendunia karena seorang fotografer Korchnoi Pasaribu, seorang ahli geologi dari Jakarta yang berkunjung ke Pulau Buton pada 17 September lalu.
Korchnoi memang fokus memotret kehidupan pedesaan dan warisan budaya.
Dilansir dari Kompas.com, seorang anak bernama Fardan Ramadan menjadi salah satu dari belasan orang Suku Buton yang mempunyai mata biru yang indah itu.
Fardan juga menjadi salah satu orang Suku Buton yang mengalami sindrom waardenburg, yang mengakibatkan Fardan mempunyai mata biru.