Bak Air Susu Dibalas Air Tuba! Sudah Berkali-kali Dibantu dan Ditolong, Pria Asal Sukoharjo ini Malah Bantai Penolong dan Istri serta Dua Anaknya yang Masih Kecil
GridHITS.id - Beberapa hari lalu, masyarakat dihebohkan oleh pembunuhan di Sukaharjo, Solo, Jawa Tengah.
Pelaku adalah teman dekat korban dan kalap karena inginmenguasai harta korban.
Berbekal pisau dapur, pelaku membantai satu keluarga yang telah menolong dan membantunya.
Baca Juga:Bukannya Senang, Tahu Istrinya Hamil Pria ini Langsung Rencanakan Pembunuhan, ini Sebabnya!
Berikut fakta-fakta pembunuhan Sukoharjo berikut ini:
1. Pelaku Dibantai di Ruang Tamu
Diketahui, satu keluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo dibunuh secara sadis.
Satu keluarga itu terdiri Kepala Keluarga bernama Suranto (43), sang istri Sri Handayani (36) dan dua anak mereka, RRI (10) yang masih duduk di kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.
Mayat empat orang itu ditemukan pada Jumat (21/8/2020) malam di ruang tamu kediaman mereka.
2. Pelaku Pembunuhan Sukaharjo adalah Teman Dekat
Polisi sudah menangkap satu pelaku dalam kasus ini.
Pelaku diketahui seorang pria berinsial HT (41), warga satu kecamatan dengan korban.
"Kita tangkap seorang pelaku ini di kawasan Sukoharjo," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat jumpa pers di Mapolsek Baki, Sabtu sebagaimana diberitakan TribunSolo.com.
Menurut Bambang, pelaku pembunuhan memiliki hubungan kerja dengan korban.
Pelaku awalnya meminjam mobil rental milik korban, tetapi justru dijual karena terlilit hutang.
"Ada hubungan kekerabatan dan bisnis," terangnya.
FOTO : Kondisi Rumah Korban
3. Pelaku Sering Ditolong Korban
Pelaku adalah teman dekat korban, bahkan mereka sudah berteman sejak sekolah dasar.
Berkali-kali korban memberikan bantuan pertolongan kepada pelaku.
Salah satunya adalah meminjamkan mobil untuk dijadikantaksi online.
Bahkan, mobil itu juga kerap disewakan dengan pelaku sebagai korban.
Tak usah heran, saking eratnya, baik korban dan pelaku kerap memamerkan kebersamaan mereka di media sosial.
Dengan kejadian, banyak warganet yang menyayangkan aksi pelaku, yang bukannya berterima kasih atau membalas jasa korban, malah membunuhnya, bahkan istri dan kedua anaknya yang masih kecil.
4. Motif Pelaku Bantai Korban
Pelaku HT, nekat membunuh korban karena ingin menguasai harta korban.
Hal ini karena HT dalam kondisi terlilit hutang.
"Motif pelaku ini karena ingin menguasai harta milik korban," kata Bambang.
Pelaku yang juga merupakan warga Kecamatan Baki itu, ingin menguasai sebuah mobil jenis Toyota Avanza bernomor polisi AD-9125-XT.
"Mobilnya sempat digadaikan oleh pelaku, karena pelaku memiliki hutang," ucapnya.
"Tak ingin ketahuan, pelaku nekat menghabisi keluarga korban," imbuhnya.
Yugo mengatakan, hutang yang dimiliki pelaku bukanlah dengan korban namun dengan orang lain, yang merupakan kenalan pelaku.
FOTO : Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menunjukkan barang bukti pelaku kasus dugaan pembunuhan dalam konferensi pers di Polsek Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).
Baca Juga:Viral di Media Sosial, Nikita Mirzani Akhirnya Buka Suara Atas Aksinya Beri Uang pada Driver Ojol
5. Mobil Korban Dijual Seharga Rp 82 Juta
Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mobil mobil milik Suranto jenis Toyota Avanza Nopol AD 9125 XT dijual sebesar Rp 82 juta.
"Sudah ditransfer Rp 82 juta," katanya saat konferensi pers di Mapolsek Baki, Sabtu (22/8/2020).
"Tapi belum sempat diambil oleh pelaku imbuhnya," tambah dia.
Mobil itu dijual kepada seorang di Kabupaten Karanganyar.
Pelaku menjual mobil korban karena ingin melunasi hutang pelaku.
"Mobilnya sempat digadaikan oleh pelaku, karena pelaku memiliki hutang," ucapnya.
"Tak ingin ketahuan, pelaku nekat menghabisi keluarga korban," imbuhnya.
6. Pelaku Habisi Korban dengan Pisau Dapur
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku HT membunuh empat korban dengan menggunakan pisau dapur.
"Melakukannya (pembunuhan) dengan menggunakan pisau dapur," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Bambang mengungkap, pisau yang dipakai untuk membunuh merupakan pisau dapur milik korban.
"Itu pisau dapur milik korban, bukan milik pelaku," imbuhnya.
Jenazah Suranto dan tiga anggota keluarga lainnya ditemukan pada Jumat, (21/8/2020) malam.
7. Kronologi Penemuan Mayat
Jenazah keluarga Suranto ditemukan pada Jumat malam.
Kakak kandung korban, Maryono (53) mengatakan mendapat laporan dari tetangga korban bahwa ada bau tercium dari sekitar rumah adiknya pada Jumat malam.
"Karena saya keluarga, tetangga minta saya cek, jadi saya lihat, katanya ada bau dari rumah adik saya," papar dia kepada TribunSolo.com, Jumat (22/8/2020) malam.
Maryono menerangkan dari dalam luar pagar rumah, dia melihat jendela rumah korban terbuka dan kondisi listrik mati menjelang detik-detik penemuan mayat satu keluarga.
"Saya lihat dari jendela, ternyata kondisi sudah meninggal," terang dia.
Maryono bercerita tidak ada pendobrakan, hanya melihat dari jendela kemudian dilaporkan pada pihak berwajib.
Saat masuk mengecek keganjilan rumah yang kosong tanpa ada suara, Maryono begitu kaget saat menyaksikan di dalam rumah ternyata seisi keluarga sudah jadi mayat.
Sementera kondisi mayat berdekatan dengan disertai darah di mana-mana sehingga bau amis dan busuk.
"Saya sangat kaget melihat itu," aku dia masih tertegun.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di dalam rumah tergeletak jasad Suranto sementara istri Handa dan ada dua anak.
"Saya lihat hanya empat jenazah," jelasnya.
Sementara, berkaitan dengan adanya kabar yang meninggal lima orang, Maryono mengaku hanya melihat empat orang yakni adiknya dan keluarganya.
"Kalau beberapa waktu lalu informasi memang ada yang menginap temannya," ujar dia.
"Namun, temanya tersebut di mana saya tidak tahu, ini gak ada, mobil adik saya yang biasa buat rental juga tidak ada," papar dia.
Baca Juga: Kopi Dinyatakan Bisa Menurunkan Risiko Bunuh Diri Sebanyak 50 Persen, Begini Penjelasan Penelitinya
Namun, dia belum bisa menyimpulkan apa-apa sebab masih dalam penyelidikan kepolisian apakah perampokan atau pembunuhan murni.
"Waduh kalau soal teman adik saya yang sempat menginap di sini saya tidak tahu," tuturnya.
Namun, kabarnya korban terlihat terakhir pada Rabu (19/8/2020).
Selama ini korban usaha rental mobil dan diketahui memiliki hanya satu mobil yang menurut Maryono tidak diketahui keberadaannya.
"Mobil tidak ada," tegasnya.
8. Korban Sempat Plesiran Bersama
Sebelum dibunuh, satu keluarga terdiri dari S (43), istrinya SH (36) dan dua anaknya, di Desa Duwet, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, sempat berlibur bersama di kawasan wisata Janti, Klaten.
Hal itu diungkapkan perwakilan keluarga korban, Suparno, kepada wartawan.
"Terakhir dengan keluarga hari Senin itu sempat bersama-sama liburan ke Janti. Itu terakhir yang kami dengar dari keluarga inti," kata Suparno.
Suparno mengatakan, pihak keluarga ingin terduga pelaku HT (41) mendapat hukuman maksimal.
"Kami keluarga berharap agar aparat menegakkan hukum seadil-adilnya. Pelaku bisa dihukum mati. Itu harapan dari keluarga," kata dia.
9. Dimakamkan satu liang lahat
Sementara itu, Ketua RW 006 Desa Curidan Setio Hadi (51) mengatakan, usai dari RSUD Dr Moewardi Solo, keempat jenazah langsung diantar menuju ke tempat pemakaman.
"Tadi dari rumah sakit selesai otopsi langsung dibawa ke makam. Tidak dibawa ke rumah duka," kata Setio seusai mengikuti prosesi pemakaman jenazah korban, Sabtu.
Lalu, setelah itu atas permintaan keluarga korban, keempat jenazah dimakaman dalam satu liang lahat.
"Permintaan dari keluarga perempuan diminta untuk dimakamkan di sini semua. Dimakamkan dalam satu liang dengan empat nisan," kata dia.