"Salah satu paraphilia itu adalah fetish, di mana seorang individu merasa terangsang dengan bagian tubuh yang nonseksual atau benda-benda nonseksual," jelasnya.
Zoya memaparkan, bagian tubuh seksual adalah payudara dan alat kelamin.
Sementara benda-benda seksual adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hubungan seksual, seperti pakaian dalam, lingerie, sex toys dan sebagainya.
Pada pemilik fetish, mereka akan merasa terangsang dengan benda atau hal-hal nonseksual.
"Dia bisa terangsang dengan pusar, ketiak, jempol kaki, betis, telapak kaki, dan masih banyak lagi fetish yang bagian tubuh nonseksual," ujarnya.
Perilaku seksual menyimpang
Lalu fetish pada benda-benda nonseksual misalnya memiliki ketertarikan yang memicu rangsangan seksual pada kain jarit, kaos kaki, selimut bayi, dan sebagainya.
"Sebenarnya fetish ini kan adalah perilaku seksual menyimpang menurut DSM (Diagnostic and Statistical Manual). Cuma (Gilang) ini saya enggak bisa diagnosis, karena saya tidak memeriksa langsung, jadi ini adalah analisis saya saja," papar dia.
Zoya menyebutkan, perilaku seksual yang tidak menyimpang bisa dipahami sebagai pertemuan secara langsung dua alat kelamin tanpa perlu membutuhkan hal-hal lain untuk bisa mendatangkan rangsangan.
"Yang disebut tidak menyimpang dari seks ya 'silaturahmi kelamin', tanpa dia harus pakai hal-hal atau benda-benda lain yang tidak ada hubungannya dengan hubungan seksual ini," sebutnya.
Padahal, untuk berhubungan badan secara normal, salah satunya bisa dilakukan dengan bersenggama.