Ada 2.449 pasien yang dilaporkan usianya dengan rincian:
6 persen berusia 85 tahun ke atas.
25 persen berusia 65-84 tahun.
29 persen berusia 20-44 tahun.
Laporan tersebut tidak menyertakan informasi tentang apakah pasien dari segala usia memiliki faktor risiko yang mendasarinya, seperti penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh terganggu.
Jadi tidak mungkin menentukan apakah pasien remaja yang dirawat di rumah sakit lebih rentan terhadap infeksi serius daripada kelompok usia lainnya.
Baca Juga:WHO Sudah Mengakui Kebenarannya, Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara
Tapi para ahli mengatakan, bahkan jika remaja dalam laporan tersebut adalah outlier medis, tetap saja faktanya remaja yang dirawat di rumah sakit adalah signifikan.
Outlier adalah data yang muncul memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi.
Pejabat Departeman Luar Negeri Gedung Putih Dr. Deborah Birx mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu (18/3/2020), data dari Italia dan Perancis juga menunjukkan orang yang lebih muda tergolong sakit parah dan sakit sangat parah di ICU.
Laporan media di AS menunjukkan anak muda di perguruan tinggi atau semacamnya tidak mengindahkan langkah-langkah sosial yang ketat seperti rekomendasi CDC.