Sebab, ia menilai pemberian bansos dalam bentuk makanan atau sembako berpotensi menimbulkan praktik korupsi.
Demikian dikatakan Susi saat berbincang dengan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di akun Youtube SandiunoTV, Kamis (9/7/2020).
"Yang pertama dua minggu mungkin makanan pokok, tapi sudah dua minggu, sudah uang saja. Cash," kata Susi.
"Entah harga berasnya (yang dikorupsi), entah harga sarden ikan, atau apa," lanjut dia.
Hal tersebut diketahui dari Kompas.com yang sudah mendapat izin untuk mengutip perbincangan tersebut dari tim Sandiaga Uno.
Oleh karena itu, Susi lebih suka apabila bansos diberikan dalam bentuk uang, sehingga bisa lebih berguna bagi masyarakat.
Baik untuk menyambung hidup ataupun sekedar membuka usaha dengan uang yang diberi pemerintah itu.
"Mangkanya saya kadang-kadang mikir kalau lihat bansos itu kenapa harus makanan," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui bantuan sosial pada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 belum tersalurkan 100 persen.
Juliari mengatakan, penyaluran bansos reguler di Kementerian Sosial saat ini terdiri dari dua program, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Kartu Sembako.