Sejumlah studi menyebutkan, saffron memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Beberapa jenis antioksidan dalam saffron di antaranya crocin, picrocrocin, safranal, senyawa kaempferol, dan crocetin.
Antioksidan dapat membantu melawan stres oksidatif dan radikal bebas dalam tubuh.
Seperti diketahui, stres oksidatif dan radikal bebas menjadi biang masalah kesehatan, seperti kanker dan penyakit jantung.
2. Mencegah gangguan sistem saraf
Antioksidan dalam safron dapat berperan dalam melindungi tubuh dari gangguan pada sistem saraf.
Penelitian pada 2015 mencatat, senyawa crocin dalam saffron dapat mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif di otak.
Studi lain yang dipublikasikan di jurnal Antioxidants mencatat, saffron dapat meringankan gejala alzheimer karena bisa menambah daya ingat sekaligus mengatasi peradangan di otak.
Dari hasil studi, penderita alzheimer ringan hingga sedang yang menggunakan saffron selama 22 minggu memiliki peningkatan kognitif seperti penderita yang mengonsumsi obat donepezil.
Kendati demikian, penelitian tersebut baru tahap awal dan membutuhkan uji klinis untuk mendukung penggunaan saffron sebagai obat alternatif gangguan sistem saraf.