Dalam studi tersebut, para peneliti memantau 40 orang dewasa sehat. Mereka meneliti efek dari suplemen ekstrak paprika. Setelah itu diukur pengeluaran energi saat istirahat, detak jantung, dan tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah ekstrak paprika meningkatkan kecepatan metabolisme setara dengan membakar 116 kalori sehari. Ini berarti 0,4 kilogram lemak hilang lebih dari 30 hari.
“Temuan ini memberikan harapan, ada potensi kapsaisin digunakan sebagai alat bantu penurunan berat badan alami jangka panjang,” kata peneliti di jurnal Obesity Open Access.
Kesimpulannya, bila kita memasukkan lebih banyak cabai ke dalam makanan yang dikonsumsi, berat badan bisa turun.
Kapsaisin tidak hanya mempercepat metabolisme tapi juga memiliki kemampuan untuk mengubah lemak putih menjadi lemak cokelat.
Lemak putih merupakan lemak yang paling umum dalam tubuh dan digunakan sebagai sumber enegi.Lemak ini sulit dibakar sehingga berpotensi menyebabkan kegemukan.
Sementara lemak cokelat adalah lemak yang dimanfaatkan untuk bahan bakar kalori dan menghasilkan panas bagi tubuh. Sederhananya, lemak cokelat akan dibakar untuk menghasilkan kalori daripada disimpan oleh tubuh.
Selain itu, cabai juga telah terbukti mengurangi tekanan darah, membantu mengurangi radang sendi, memperlancar pencernaan dan mendukung sistem kardiovaskular. Hebatnya lagi, cabai mengandung tujuh kali lipat vitamin C daripada jeruk.
Dikatakan Howard M. Shapiro dan Franklin Becker, penulis ‘Eat & Beat Diabetes With Picture Perfect Weight Loss’, cabai bisa menjadi makanan penurun berat badan yang efektif.
Selain itu, cabai dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan asupan nutrisi penting.