Follow Us

WHO Sudah Mengakui Kebenarannya, Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara

Safira Dita - Sabtu, 11 Juli 2020 | 09:30
Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara
freepik

Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara

Baca Juga: Tak Hanya Menyebar Lewat Udara Gugus Tugas Sebut Covid-19 Bisa Menyerang Di Tempat-tempat Ini

Bahkan, Pemerintah Shanghai telah memasukkan aerosol sebagai salah satu rute transmisi virus corona.

Bantahan WHO Pada akhir Maret 2020, WHO secara tegas membantah adanya kemungkinan itu.

Menurut WHO, Covid-19 menular melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.

Droplet tersebut terlalu berat untuk bisa bertahan di udara sehingga akan langsung jatuh ke lantai atau suatu permukaan.

"Kamu bisa saja tertular virus jika berada dalam rentang jarak 1 meter dari penderita Covid-19," demikian WHO, seperti diberitakan Kompas.com, 30 Maret 2020.

Bahkan, dalam pembaruan terbaru virus corona SARS-CoV-2 yang dirilis 29 Juni 2020, WHO mengatakan bahwa penularan virus melalui udara hanya mungkin terjadi dalam prosedur medis yang menghasilkan aerosol atau tetesan yang lebih kecil dari 5 mikron.

Desakan Ahli dan Keraguan WHO Lihat Foto Ilustrasi virus corona, vaksin virus corona(Shutterstock) Beberapa waktu lalu, 239 pakar dari 32 negara memaparkan sejumlah bukti yang menunjukkan virus corona menyebar di udara dan dapat menular.

Dalam surat terbukanya kepada WHO, para pakar menyebut bahwa partikel yang lebih kecil dan ada di udara dapat menginfeksi manusia.

Mereka menilai, WHO selama ini sangat kaku, lambat, dan tidak mau mengambil risiko dalam memperbarui panduan terkait Covid-19.

"Saya benar-benar frustasi tentang masalah (virus corona) ada di aliran udara dan ukuran partikel (yang kecil)," kata Mary-Louise McLaws, anggota komite dan ahli epidemiologi Universitas New South Wales di Sydney.

"Jika kita meninjau kembali aliran udara, kita harus siap untuk mengubah banyak hal," kata Mary-Louise.

Source : Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya

Latest