"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, tapi bukti ini tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2020).
"Bukti-bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," kata Allegranzi.
Perubahan pengakuan dari WHO terhadap bukti-bukti yang disampaikan para peneliti ini merupakan babak baru.
Menyikapi hal ini, WHO masih akan melakukan kajian lebih lanjut.
Dalam pemberitaan sebelum ini, WHO masih menyangkal bukti-bukti yang disampaikan peneliti lainnya.
Para peneliti menganggap WHO terlalu lambat untuk merespons situasi terkini.
Seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mengatakan, pihaknya ingin sekali WHO mengonfirmasi bahwa virus corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah. Tetapi, kami merasa harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (7/7/2020).
Pergeseran paradigma?
Selama ini, WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin.