Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Semua Laki-laki di Kampung ini Tiba-tiba Menghilang Semuanya, Polisi Temukan Fakta Tak Terduga

Saeful Imam - Sabtu, 04 Juli 2020 | 18:39
Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar dua mobil dan memblokir Jalinsum, Senin (29/6/2020).
Tribun-medan.com/istimewa

Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar dua mobil dan memblokir Jalinsum, Senin (29/6/2020).

Mereka juga membakar dua unit mobil dan melempari petugas keamanan.

Akibatnya, sejumlah polisi mengalami luka-luka. Bentrokan ini dipicu oleh kekecewaan warga perihal pembagian Bantuan Langsung Tunai ( BLT).

Baca Juga:Sempat Menuai Kontroversi Karena Tak Tepat Sasaran, Jokowi Kini Geram Hingga Tekan Para Gubernur dan Menteri Terkait Pendistribusian Bansos : Buka Data Transparan

Baca Juga:Baca Syarat dan Ketentuan Supaya Mendapatkan BLT Sebesar 600 Ribu Tiap Bulan dari pemerintah

Warga memprotes kepala desa setempat. Uang BLT yang seharusnya dibagikan Rp 600.000 tetapi hanya diberikan Rp 200.000 kepada warga.

"Kenapa bantuan yang seharusnya diberikan Rp 600.000 per kepala keluarga, namun yang didapat hanya Rp 200.000?" tanya Awaluddin, salah seorang warga.

Mereka menuntut kepala desa segera dicopot dari jabatannya.

Mediasi sempat dilakukan, tetapi warga meminta Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan kepala desa didatangkan ke hadapan mereka.

Aksi berujung ricuh lantaran warga menolak dibubarkan hingga polisi membawa satu unit mobil water cannon.

Massa membakar dua unit mobil dan satu sepeda motor, serta melempari petugas.

Enam polisi terluka, tiga di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Lihat Foto Aksi protes ratusan warga terkait pembagian BLT di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Madina berujung ricuh, Senin (29/6) sore.

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x