"Mbah sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan siapa pelakunya ini ya, tapi yang pasti Mbah tertarik dengan apa yang dibawa," buka Mbah Mijan.
"Dia membawa jenglot itu untuk apa? Untuk teman dia datang dalam perjalanan atau memang dia seorang praktisi memiliki ilmu dan sebagainya," sambungnya.
Mbah Mijan mengaku geram dengan perbuatan pelaku membakar mobil Via Vallen dengan pegangan jenglot dan jimat.
Ia beranggapan bahwa pelaku sudah 'mendewakan' jimat peganganya untuk berbuat jahat pada orang lain.
"Kamu tu kayak yakin banget mbakar mobil Via Vallen langsung selamat atau gimana? Kamu pikir dengan tindakan kriminal saat punya jenglot dan jimat itu kamu bakal selamat gitu aja?" kata Mbah Mijan dengan nada tinggi.
Lebih lanjut, Mbah Mijan menguliti motif pelaku yang mengaku melakukan perbuatan tersebut karena benci dan dendam.
Secara mengejutkan, Mbah Mijan tidak menyalahkan perasaan sang pelaku.
Hanya saja, dia menyayangkan kalau perasaan dendam itu akhirnya membuat pria P melakukan tindak kriminal.
"Benci boleh tidak? Boleh.Boleh suka tidak? Boleh. Benci dan suka adalah rasa atau feel yang ada di dalam batin, itu adalah hak segala manusia," kata Mbah Mijan.
Baca Juga: Rutinlah Awali Hari Minum Ramuan Ajaib Air Madu Hangat, Khasiatnya Sungguh Luar Biasa Bagi Tubuh