Kemampuan RI-GHA ini telah diuji validasnya oleh Universitas Gajah Mada dan Airlangga.
Bila tidak aral melintang, maka RI-GHA Covid-19 ini siap untuk dijual ke pasar.
Bahkan dikatakan oleh Mulyanto jika alat rapid test lokal ini sudah dipesan oleh berbagai pihak.
Menceritakan awal mulanya, Mulyanto menuturkan kalau Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menugaskan dirinya untuk membuat rapid test.
"Karena kami sudah punya pengalaman membuat berbagai alat rapid test untuk hepatitis B, HIV Aids, DBD, tes kehamilan, tes urine, dan sekarang kami mendapat tugas dari Kemenristek melalui BPBT untuk membuat rapid test untuk Covid-19."
"Itu sekitar pertengahan April 2020 lalu, waktunya sangat singkat, tetapi karena kebetulan kami sudah biasa membuat rapid test, hingga kami membuat RI-GHA Covid19," jelas Mulyanto.
Keunggulan RI-GHA Covid-19 ini selain harganya murah, desainnya juga terbilang sederhana.
Alat ini mudah digunakan dan hasilnya akan terlihat hanya dalam 15 menit.
Ketua Tim Riset Laboratorium Hepatika yang juga terlibat dalam pembuatan rapid test RI-GHA, Dr Sulaiman Ngongu Depamede menjelaskan, rapid test ini tampak seperti rapid test pada umumnya.
Dalam proses rapid test, dari darah yang diteteskan dan dicampurkan dengan tetesan atau cairan bufer, akan memproses reaksi setelah penetesan sampel darah atau sampel serum/plasma.