Dokter mengatakan, kadar gula yang terdapat di dalam tubuh gadis asal Shanghai, China itu tercatat ada sekitar 25 kali lipat lebih tinggi dari angka normal.
Saat dibawa ke Rumah Sakit Ruijin pada 2 Mei 2020 lalu, gadis yang tak disebutkan namanya itu memiliki berat badan 125 kg.
Ibunya membenarkan bahwa putrinya kecanduan minuman manis, seperti teh boba dan cola.
Bahkan, gadis itu bisa menghabiskan 111 RMB (sekitar Rp 221 ribu) hanya untuk membeli minuman manis itu.
Petugas unit gawat darurat Lu Yiming mengatakan gadis itu mengalami koma diabetes.
Kondisi tersebut disebabkan oleh hiperglikemia atau kadar gula darah yang sangat tinggi.
Seminggu sebelum gadis itu ditemukan tak sadarkan diri, keluarga menceritakan bahwa dia sempat mengalami gejala.
Yakni, merasa kehausan, mual dan sering buang air kecil, menurut laporan.
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda adanya komplikasi yang dikenal sebagai ketoasidosis diabetikum atau DKA.
Gadis itu dilaporkan memakai ventilator dan hemodialisis selama lima hari sebelum akhirnya terbangun dari koma.