Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Saja Perpanjang PSBB, DKI Jakarta Malah Kembali Catatkan Kasus Positif Corona Tertinggi Seantero Indonesia, Ternyata Ini ‘Biang Keroknya’

Ratnaningtyas Winahyu - Rabu, 10 Juni 2020 | 20:15
Ilustrasi virus corona
Pixabay.com

Ilustrasi virus corona

Baca Juga: Tak Cukup Hanya Pakai Masker, Perhatikan Cara Aman Naik Ojek Online Agar Tak Mudah Terserang Virus Corona

Baca Juga: Rapid Test Gratis Banyak Digelar, Warga Daerah Ini Justru Ramai Tolak Mentah hingga Nekat Pasang Spanduk, Ada Apa?

Syahrizal menduga tingginya angka penularan terjadi akibat longgarnya pengawasan selama hari raya Idul Fitri.

"Angka DKI kan dampak longgarnya pergerakan (pemerintah) sekitar Lebaran, biasa aja (angka melonjak)," kata Syahrizal melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Longgarnya pengawasan tersebut akhirnya mengakibatkan terjadinya peningkatan kontak antarwarga, sehingga potensi penularan semakin tinggi.

Lebih lanjut, Syahrizal menyarankan, Pemprov DKI Jakarta kini harus memantau dan mengontrol angka penularan tersebut agar pelonggaran aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak perlu dibatalkan.

"Perlu konsistensi penurunan kasus selama 14 hari setelah kasus tertinggi " ujar Syahrizal.

Tak hanya itu, Syahrizal juga mengatakan, selama masa transisi ini, Pemprov DKI Jakarta harus memaksimalkan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

Baca Juga: Bak Mukjizat! 2 Kali Terinfeksi Virus Corona Seorang Pria Ini Dinyatakan Sembuh, Ini Rahasianya

Baca Juga: Takut Jadi Pembawa Virus di Rumah, Baim Wong Rela Lakukan Rapid Test yang Terkenal 'Mahal' 2 Kali Seminggu

Mulai dari mewajibkan pakai masker, melakukan rapid test, hingga menerapkan karantina wilayah di tingkat RT.

"Tidak ada pendekatan ajaib. Ya, tetap saja pendekatannya wajib pakai masker dan jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, desinfektan ruang publik itu saja.

Source :Kompas.com youtube.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x