Sekali lagi ekstrak ya, jadi sudah melalui proses purifikasi atau pembersihan terhadap komponen-komponen yang tidak diperlukan atau bahkan berbahaya," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, tindakan menaruh siput ke kulit ini dinilai sangat konservatif di era serba canggih ini.
Baca Juga: Samarkan Garis Halus dan Kerutan di Wajah dengan Bahan yang Ada di Dapur Rumah Ini
Baca Juga: Teratur Pakai Masker Buah Stroberi di Rumah, Kulit Wajah Jadi Lebih Sehat dan Lembut
Ia menjelaskan, meski di Indonesia ada tindakan menaruh lintah untuk terapi pengobatan, namun hal tersebut tidak cocok jika dilakukan untuk perawatan kecantikan tubuh.
"Untuk skincare atau tindakan perawatan ya kurang cocok dan cenderung malah menjadi tidak bermanfaat," ujar Dedi.
Lendir siput untuk menyembuhkan bekas luka
Saat disinggung terkait dengan manfaat lendir siput yang digadang-gadang dapat menyembuhkan bekas luka, Dedi mengungkapkan, lendir siput jenis tertentu memang dikenal memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka.
Tetapi kandungan tersebut hanya bersifat sementara, sebab hingga saat ini belum ada bukti ilmiah atau penelitian yang jelas terkait manfaat lendir siput.
"Nah memang bagi para peneliti, skincare ini merupakan suatu peluang baru. Penelitian memang berjalan panjang, untuk menyatakan suatu bahan itu aman dan bermanfaat," kata Dedi.
"Dimulai dari pembuatan ekstrak lendir siput untuk diketahui sebenarnya berisi kandungan apa sajakah.
Dan memang dijumpai, bahwa ada kandungan esktrak lendir siput yang bermanfaat untuk penyembuhan luka, mengatasi kerutan halus dengan cara merangsang kolagen dan melembapkan kulit," lanjut dia.