- Tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula (bagi bayi yang tidak diberi ASI).
- Terdapat cedera atau memar pada bayi, misalnya ketika mengalami persalinan yang lama atau sulit.
Baca Juga:Tanaman yang Tumbuh di Indonesia Ini Disebut Ampuh Tangkal Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli
- Pada banyak kasus, kondisi bayi kuning tidaklah berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Dalam waktu tersebut, Bunda hanya perlu memberikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya (8-12 kali sehari).
Namun, jika bayi kuning tak kunjung membaik setelah 2 minggu atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang berbahaya, maka bayi akan membutuhkan penanganan dari dokter dan menjalani rawat inap.
Untuk menangani kondisi bayi kuning, dokter dapat melakukan beberapa metode perawatan berupa:
1. Fototerapi2. Fototerapi adalah metode perawatan bayi kuning yang memanfaatkan paparan cahaya khusus untuk menghancurkan bilirubin dalam tubuh bayi agar mudah dikeluarkan melalui urine atau tinja.
Fototerapi sangat efektif untuk mengobati bayi kuning dengan efek samping yang relatif ringan, seperti ruam atau diare. Saat menjalani fototerapi, bayi akan diberikan pelindung mata agar sinar fototerapi tidak merusak mata bayi.
Pemberian suntikan imunoglobulin (IVIG)