Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kurva Makin Turun Jadi Kabar Gembira Corona, Tangan Kanan Jokowi Justru Sampaikan Kabar Berbeda: Terlalu Dini Untuk Menyimpulkan

Safira Dita - Rabu, 27 Mei 2020 | 13:52
Kurva Menurun Jadi Kabar Gembira Corona
Kompas.com

Kurva Menurun Jadi Kabar Gembira Corona

Kurva Makin Turun Jadi Kabar Gembira Corona, Tangan Kanan Jokowi Justru Sampaikan Kabar Berbeda: Terlalu Dini Untuk Menyimpulkan

GridHits.id -Kurva makin turun baru-baru ini jadi kabar gembira corona yang menjadi pandemi di Tanah Air.

Pasalnya, hingga kini virus corona masih menjadi wabah yang meresahkan di seluruh penjuru dunia.

Terlebih, di Tanah Air virus ini masih terus berkembang dan siap menyerang.

Oleh karenanya, pemerintah melakukan segala cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Hingga akhirnya bermunculan kabar jika kurva menurun dan menjadi kabar bahagia.

Baca Juga: Kabar Gembira Corona Terbaru, Peneliti Sudah Temukan Vaksin Covid-19 Namun Kembali Muncul Masalah Baru, Apa Itu?

Baca Juga: Kabar Gembira Jelang New Normal, Usai Disuntik Vaksin ini Sebagian Besar Relawan Tunjukkan Kekebalan Pada Corona

Namun, juru bicarapemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto justru mengatakan berbeda.

Menurutnya, penurunan jumlah kasus pasien positif Covid-19 beberapa hari terakhir bukan berarti Indonesia sudah mencapai puncak pandemi.

Pola penurunan kasus harian seperti sekarang ini juga pernah terjadi beberapa waktu lalu.

"Ya belum bisa dibaca kalau baru turun dikit."

"Pola seperti itu kan pernah terjadi beberapa saat yang lalu kan."

"Turun sedikit semua bilang penurunan tau-tau naik lagi," kata Yuri pada Kompas.com, Selasa (26/5/2020).

"Terlalu dini kalau untuk menyimpulkan yang kaya gitu," sambung dia.

Ia melanjutkan, penurunan kasus ini juga tidak bisa disimpulkan terjadi karena uji spesimen yang sedikit akibat suasana hari raya Idul Fitri.

Sebab, menurut Yuri, kenaikan atau penurunan pemeriksaan spesimen tidak bisa dilihat secara nasional.

Achmad Yurianto.

Achmad Yurianto.

"Data provinsi beda karakternya kok."

"Ada provinsi yang stabil ada yang provinsi yang menurun ada provinsi yang naik, dan itu nasional kan," ujarnya.

Diketahui, berdasarkan data yang dihimpunKompas.com, pada 21 Mei terjadi penambahan pasien positif Covid-19 tertinggi yakni 973 sehingga total kasus menjadi 20.162 orang.

Kemudian, 22 Mei terjadi penurunan tambahan kasus harian menjadi 634 sehingga menjadi total 20.796 orang.

Baca Juga: Kabar Gembira Terkait Wabah Corona dari Istana! Tangan Kanan Jokowi Bocorkan Soal Tambahan Alat Tes Guna Melawan Covid-19

Baca Juga: Bulan Juli Virus Corona Diprediksi Berakhir, Juru Bicara Istana Justru Bagikan Kabar Pahit hingga Singgung Soal Bahaya yang Masih Mengintai

Namun pada 23 Mei terjadi kenaikan penambahan kasus harian lagi menjadi 949 total sehingga total kasus sebanyak 21.745 orang.

24 Mei terjadi penurunan kasus penambahan kasus harian kembali menjadi 526, total kasus 22.271 orang.

Sementara, 25 Mei terjadi penurunan tambahan kasus harian lagi menjadi 479 totalnya sebanyak 22.750 orang.

Sedangkan pada 26 Mei kembali terjadi penurunan tambahan kasus harian menjadi 415 total kasus menjadi 23.165 orang.

Baca Juga: Wajib Dicatat! Berikut Ini Syarat Dan Ketentuan Agar Dapat BLT Rp600 Ribu Perbulan dari Pemerintah

Baca Juga: Bukan Kabar Gembira, Ahli Epidemi Sebut Virus Corona Tidak Akan Lenyap pada Akhir Tahun Ini: Tahun Depan pun Belum Tentu

Source : Gridhealth.id

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x