Disebut Covid-19 Bermutasi Jadi Melemah, WHO Mendadak Beri Peringatan Keras Usai Tahu Banyak Negara Longgarkan Lockdown
GridHITS.ID -Beberapa waktu lalu, organisasi kesehatan dunia (WHO) memberikan peringatan usai melihat banyak negara melonggarkan lockdown.
Seperti yang kita ketahui, hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk Covid-19.
Meski demikian, ada kabar baik yang diungkapkan oleh ahli terkait Covid-19.
Baca Juga: Tanda-tanda Pandemi Berakhir? Vietnam Siap Buka Kembali Tempat Wisata Bagi Wisatawan Domestik
Para peneliti dari Arizona State University mengungkap penemuan baru mengenai virus yang menyerang pernafasan manusia ini.
Mereka menyebutkan virus corona yang sedang mewabah telah mengalami mutasi.
Namun mutasi yang terjadi pada virus tersebut bukan semakin berbahaya melainkan sesuai hasil penelitian mereka virus semakin melemah.
Namun, WHO malah baru-baru ini memberikan peringatan soal virus corona.
Melansir dari BBC.com (14/5/2020), pada briefing pada hari Rabu, direktur kedaruratan WHO Dr Mike Ryan memperingatkan agar tidak mencoba memprediksi kapan virus akan hilang.
Dia menambahkan bahwa bahkan jika vaksin ditemukan, mengendalikan virus akan membutuhkan "upaya besar-besaran".
"Penting untuk meletakkan ini di atas meja: virus ini dapat menjadi virus endemik lain di komunitas kami, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Dr Ryan pada konferensi pers virtual dari Jenewa.
Dr Ryan kemudian mengatakan dia tidak percaya siapa pun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang.
Saat ini ada lebih dari 100 vaksin potensial dalam pengembangan tetapi Dr Ryan mencatat ada penyakit lain, seperti campak, yang masih belum dihilangkan walaupun ada vaksin untuk mereka.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan masih mungkin untuk mengendalikan virus dengan upaya keras.
Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove juga mengatakan kepada pengarahan itu: "Kita perlu masuk ke dalam pola pikir bahwa perlu waktu untuk keluar dari pandemi ini."
Ternyata peringatan WHO ini muncul usai ada beberapa negara yang melonggarkan lockdown danpara pemimpin mempertimbangkan masalah tentang bagaimana dan kapan untuk membuka kembali ekonomi mereka.
Baca Juga: Jadi Pertanda Virus Corona Akan Segera Berakhir, Ini Bukti Covid-19 Alami Mutasi dan Mulai Melemah
Dr Tedros memperingatkan bahwa tidak ada cara yang pasti untuk mengurangi pembatasan tanpa memicu gelombang infeksi kedua.
Dr Ryan menambahkan, "ada beberapa pemikiran ajaib yang terjadi bahwa lockdownbekerja dengan sempurna dan bahwa membuka lockdownakan sangat bagus. Keduanya penuh dengan bahaya."