Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Negara Paling Gercep dalam Menangani Wabah Corona, Ternyata Ini Rahasia Taiwan yang Patut Diacungi Jempol

Hanifa Qurrota A'yun - Senin, 11 Mei 2020 | 13:53
Pemerintah Taiwan memiliki control center khusus yang menggabungkan data dari berbagai sumber untuk mendeteksi penyebaran virus Corona
istockhoto.com

Pemerintah Taiwan memiliki control center khusus yang menggabungkan data dari berbagai sumber untuk mendeteksi penyebaran virus Corona

Ketika wakil direktur jenderal CDC Taiwan, Chuang Jen-hsiang, memberikan konferensi pers di Taipei, seorang wartawan lokal bertanya kepadanya apakah Taiwan berkoordinasi dengan WHO.

Baca Juga: Bisa Ditiru Semua Daerah, Bali Punya Strategi Jitu Atasi Corona Tanpa PSBB, Gubernur Bali : Tingkat Kesembuhan di Atas 50 Persen, Kematian 1 Persen

Baca Juga: Tak Berlakukan PSBB, Pemerintah Bali Beberkan Kunci Rahasia Bisa Menang Lawan Virus Corona, Apa Itu?"Kami tidak seperti negara lain," jawab Chuang dengan senyum sedih. “Kami tidak diundang ke pertemuan.

Tidak ada cara bagi kita untuk mendapatkan informasi langsung,” kata dia dikutip dari The Nation (7/4/2020). Dengan posisinya yang bukan anggota organisasi kesehatan dunia (WHO), Taiwan sempat kesulitan mengakses informasi virus corona di awal-awal wabah.

Di sisi lain, kurangnya informasi dan dikucilkan oleh WHO memaksa Taiwan untuk melakukan usaha sendiri dan mengambil keputusan sejak awal secara independen dari panduan WHO dan konsensus internasional yang lebih luas. Selanjutnya, meskipun tanpa dukungan banyak informasi dari WHO, Taiwan ternyata mampu melakukan sejumlah protokol yang menghambat penyebaran corona di wilayah itu.

Pada tanggal 25 Januari 2020, ketika dunia sadar akan bahaya potensial dari virus corona baru yang menyebar dengan cepat dari Cina tengah, Taiwan dan Australia sama-sama mencatat empat infeksi baru di wilayah mereka.

Australia dan Taiwan memiliki populasi dengan ukuran yang hampir sama yaitu sekitar 24 juta orang, keduanya juga pulau, memungkinkan kontrol ketat atas siapa yang melintasi perbatasan mereka, dan keduanya memiliki hubungan perdagangan dan transportasi yang kuat dengan daratan Cina.

Namun sepuluh minggu sejak tanggal itu, Australia memiliki hampir 5.000 kasus yang dikonfirmasi, sementara Taiwan memiliki kurang dari 400 kasus. Tingkatkan jumlah tes Covid-19Tak berhenti di situ, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) di Taiwan pada Selasa (7/4/2020) mengumumkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kesiapsiagaan medis dalam menghadapi virus corona.

Dikutip dari Taiwannews, mereka berencana meningkatkan kapasitas pengujiannya menjadi 3.800 tes virus corona dalam sehari, yang akan dilakukan di 34 laboratorium dan lembaga yang ditunjuk yang berlokasi di seluruh negara kepulauan itu.

Pengendalian penyakit masyarakat yang lebih ketat juga akan dilaksanakan dengan melibatkan pengujian yang lebih luas untuk kelompok-kelompok berisiko tinggi termasuk tenaga medis, pekerja industri penerbangan, dan penduduk yang bepergian ke tempat-tempat wisata yang ramai.

Kapasitas rumah sakit Sebanyak 52 rumah sakit telah ditunjuk sebagai fasilitas yang digunakan untuk mengobati kasus Covid-19 yang diduga dengan gejala berat.

Sementara itu, rumah sakit nasional akan memulai kampanye renovasi besar-besaran untuk meningkatkan jumlah bangsal perawatan individu dan khusus, yang memastikan bahwa pasien virus corona dirawat secara terpisah dari orang-orang dengan penyakit lain.

Source :Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x