Selain itu, pejabat Taiwan juga bergerak untuk meningkatkan produksi masker wajah dalam negeri untuk memastikan pasokan lokal, melakukan pengujian di seluruh pulau untuk virus corona.
Termasuk pengujian ulang orang yang sebelumnya tidak diketahui radang paru-paru - dan mengumumkan hukuman baru karena menyebarkan disinformasi tentang virus.
Baca Juga: Tak Berlakukan PSBB, Pemerintah Bali Beberkan Kunci Rahasia Bisa Menang Lawan Virus Corona, Apa Itu?
"Mengingat penyebaran terus-menerus Covid-19 di seluruh dunia, memahami item tindakan yang diterapkan dengan cepat di Taiwan, dan efektivitas tindakan ini dalam mencegah epidemi skala besar, dapat menjadi pelajaran bagi negara-negara lain," ujar Wang.
"Pemerintah Taiwan belajar dari pengalaman SARS 2003 dan membentuk mekanisme respons kesehatan masyarakat untuk memungkinkan tindakan cepat untuk krisis berikutnya.
Tim pejabat yang terlatih dan berpengalaman dengan cepat mengenali krisis dan mengaktifkan struktur manajemen darurat untuk mengatasi wabah yang muncul," paparnya.
Secara khusus, respon cepat dan transparan Taiwan, dengan pejabat medis mengadakan pengarahan harian tentang virus corona telah dijadikan contoh mengendalikan epidemi.
Taiwan berada dalam posisi yang dinilai siap menghadapi virus corona setelah berminggu-minggu melarang ekspor masker wajah untuk memastikan pasokan domestik.
Bahkan pemerintah setempat mengatakan Rabu bahwa mereka akan menyumbangkan 10 juta masker ke Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan sembilan negara Eropa lainnya.Dikucilkan WHO Taiwan mengkonfirmasi kasus Covid-19 pertamanya pada 21 Januari 2020.
Kemudian sehari selanjutnya, 22 Januari 2020 diadakan pertemuan darurat WHO dengan perwakilan dari 16 negara, termasuk China, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu mereka memilih untuk menunda menyatakan bahwa virus corona adalah darurat kesehatan global.