Viral Crazy Rich Surabaya Bagikan Kardus Berisi Uang Jutaan Rupiah Sambil Naik Porsche: Akan Terus Sampai Corona Selesai.
GridHits.id - Belakangan tengah viral Crazy Rich Surabaya bagikan kardus berisi uang jutaan rupiah sambil naik Porsche.
Ya, aksi sosial baru saja dilakukan oleh sosok pria bernamaTom Liwafa, seorang pengusaha muda asal Surabaya yang kerap dijuluki Crazy Rich Surabaya.
Hal tersebut diketahui dari unggahan video akun Instagram-nya, @tomliwafa beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, tampak Tom terlihat memasukkan lembaran uang Rp 100.000 ke beberapa kardus yang juga terdapat mi instan dan beras 5 kilogram.
Tom bersama temannya kemudian menaiki Porsche dan berkeliling memberikan kardus berisi uang, mi, dan beras ke sejumlah warga yang ditemui di jalan.
Dalam video itu, Tom terlihat membagikan bantuan ke warga yang tidur di jalanan, penjual sate, petugas kebersihan, bahkan tukang becak.
"Menanggapi video yang lagi viral itu, kita buktikan bahwa kita yang muda-muda ini yang biasanya bikin konten juga. Di Indonesia itu banyak orang yang lebih baik. Jangan kita terfokus pada hal-hal yang bersifat to***. Orang-orang ngasih donasi malah dikasih sampah, itu orang gila," kata Tom dalam videonya.
Dilansir dari Kompas.com, Tom mengatakan, video donasi uang dalam kardus mi itu dibuat untuk menanggapi konten video YouTuber Ferdian Paleka yang viral belakangan ini.
Diketahui, Ferdian melakukan prank dengan memberikan kardus berisi sampah kepada beberapa waria di jalan.
"Itu kemarin, memang kan sebenarnya untuk merespons salah satu YouTuber di Bandung (Ferdian Paleka). Itu kan menurut saya kurang bagus. Makanya saya merespons dengan cara yang positiflah kalau bisa," ujar Tom saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
"Bagi-bagi tetap menggunakan kardus Indomie, tapi di Indomie-nya saya kasih uang. Jadi selain berisi Indomie, di dalam kardus ada uangnya Rp 1,5 juta," kata Tom menambahkan.
Di sisi lain, pria berusia 29 tahun ini mengaku senang bisa berbagi kepada masyarakat kurang mampu.
Terlebih, bantuan kepada warga terdampak Covid-19 bukan kali pertama ia lakukan yakni setidaknya sudah 10 kali.
"Memang saya senang bagi-bagi. Pemberian bantuan ini bukan kali pertama ya, saya sudah beberapa kali memberikan bantuan. Mungkin sudah hampir 10 kali. Di masa pandemi Covid-19 ini memang saya lumayan sering berbagi," ujar Tom.
"Sebenarnya enggak (satu kardus berisi uang). Jadi di satu kardusnya itu selain mi instan, ada uang Rp 1,5 juta, sedikit kok. Kalau misal (satu kardus) semua (berisi uang) banyak sekali. Saya enggak mau bohong juga," ujar Tom menambahkan.
Tom mengatakan, selain memberikan bantuan kepada warga, ia juga memberikan bantuan kepada tenaga medis di Surabaya.
Bantuan itu berupa alat pelindung diri (APD) yang disalurkan melalui Pemerintah Kota Surabaya dan diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pemkot Surabaya kemudian mendistribusikan bantuan tersebut kepada tenaga medis di rumah sakit.
"Tiga hari kemarin hari, Sabtu (2/5/2020), kebetulan saya juga ngasih donasi satu truk APD ke Pemkot Surabaya dan diterima langsung Ibu Risma," kata Tom.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan untuk donasi lebih dari Rp 100 juta.
Selain menggunakan uang pribadi, bantuan tersebut berasal dari sumbangan komunitas Entrepreneurs Vs Corona atau pengusaha melawan corona.
"Uang ratusan juta itu bukan dari saya sendiri, melainkan juga ada dari teman-teman komunitas yang menyumbang, digabung sama uang saya. Jadi enggak berlebihan sih kalau saya ngomongnya ratusan juta," ujar Tom yang juga aktif di Hipmi dan Kadin.
Ia memastikan bahwa bantuan serupa akan terus berlanjut untuk mengurangi beban masyarakat berpenghasilan rendah, terutama warga yang terdampak langsung pandemi Covid-19.
Tom mengatakan, saat ini fokusnya dialihkan untuk membantu warga kurang mampu dari keuntungan bisnis yang ia geluti.
"(Pemberian donasi) akan terus berlanjut sampai corona selesai. Kalau corona selesai, ya sudah saya nanti fokus ke bisnis. Sekarang tetap fokus ke bisnis, cuma memang menurut saya marketing sekarang itu biayanya bukan lagi untuk bikin-bikin baliho atau pamflet, tapi lebih baik disumbang-sumbangkan saja," kata dia.
Tom berharap apa yang dilakukannya bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat lebih baik, terutama kepada warga yang memang membutuhkan.
"Semoga masyarakat yang melihat, netizen yang melihat itu mungkin bisa terinspirasi. Soalnya kan kayak kita ngomong, kita lihat di YouTube, lihat di TV, orang makan itu kan kadang-kadang kita ikut lapar. Semoga dengan melihat video saya, orang-orang juga ikut tergerak hatinya untuk membantu juga," tutur Tom Liwafa.