Terlebih ketika sahur atau berbuka makanan yang dikonsumsi justru tinggi kalori, rendah serat, dan cepat dicerna menjadi gula.
"Dopamin adalah hormon kepuasan. Hobinya teriak-teriak minta dipuaskan. Kebayang jika dimanjain (membayangkan makanan terus selama berpuasa),"ujarnya.
Daripada demikian, pastikan Moms dan Dads jutru masuk ke dalam 'lingkaran sehat' puasa.
Padahal, ditegaskan dia, jika orang yang berpuasa itu melakukan puasa disertai dengan puasa spiritual, maka yang terbentuk di dalam tubuhnya adalah hormon endorphin.
Di mana hormon ini berfungsi sebagai sumber rasa tenang dan bahagia.
Menyertai puasa spiritual juga akan membuat redanya dorongan disik, dan meningkatkan rasa sabar.
Jadi ketika berpuasa menyertai puasa spiritual, siklus yang disebut dengan "lingkaran sehat" pun akan terbentuk.
Ketika terbentuk maka stimulasi dopamin akan cukup sehingga rasa kenyang lebih tahan lama.
Dampaknya berat badan akan stabil, tubuh kuat, sehat, dan proposional.
Tak hanya itu, Moms dan Dads juga tetap dapat bergerak dengan aktif karena suasana hati dan hormonal yang baik serta stabil.
Baca Juga:Puasa Saat Pandemi Covid, Ini Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Buat Tubuh Tidak Gampang Sakit