Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebelum Pandemi Covid-19 Melanda, Rupanya Seperti Ini Akhir dari Wabah Terparah di Dunia

Ela Aprilia Putriningtyas - Kamis, 23 April 2020 | 10:43
Ilustrasi virus corona
freepik

Ilustrasi virus corona

Wabah Besar 1665 merupakan wabah terakhir dan terparah London, membunuh 100 ribu orang dalam tujuh bulan.

Semua sarana dan hiburan umum ditutup dan pasien terinfeksi dipaksa tinggal di dalam rumah untuk mencegah penyebaran penyakit.

Salib merah dicat di pintu-pintu mereka beserta dengan permohonan ampunan: "Tuhan, kasihanilah kami".

Baca Juga: Sebagian Tindak-tanduknya Sempat Picu Kontraversi, ini Tugas 7 Staf Khusus Milenial Jokowi yang Bergaji Rp51 Juta

Baca Juga: Merinding, Wulan Guritno Mengaku Pernah Diguna-guna Sampai Tidur di Lantai Selama 4 Bulan, Terbongkar ini Sosok Penyantetnya

Meskipun tampak kejam, tapi memaksa orang sakit diam di rumah mereka serta mengubur korban meninggal di kuburan massal, menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri Wabah Besar.

4. Wabah cacar

Cacar pernah menjadi endemi di Eropa, Asia dan Arab selama beberapa abad--ancaman besar yang menewaskan tiga dari sepuluh orang yang terinfeksi dan meninggalkan bekas luka.

Cacar muncul di Amerika Utara pada 1600-an.

Orang-orang mengalami gejala demam tinggi, menggigil, sakit punggung, dan ruam.

Dimulai dari timur laut, cacar air kemudian memusnahkan hampir semua anggota suku asli Amerika.

Cacar menjadi epidemi virus pertama yang dapat diakhiri dengan vaksin.

Source : intisarionline

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x