Ayahnya Jadi Relawan Sterilisasi, Sang Anak Justru Dilarikan Ke Rumah Sakit Gara-gara Minum Cairan Disinfektan, Begini Kondisinya.
GridHITS.id-Nyawa seorang anak usia 2 tahun dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis usai meminum cairan disinfektan,
Pasalnya sang ayah diketahui bertugassebagai relawan sterilisasi.
Diketahui anak berjenis kelamin laki-laki tersebut langsung ditangani oleh tenaga medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga: Kabar Penting Soal Virus Corona yang Diungkapkan Ahli, Apakah OTG Bisa Jadi Positif Covid-19?
Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Virus Corona, Mahkamah Agung Berikan Putusan Resmi Terkait BPJS, Apa?
Ayahanda almarhum MA, Sihabudin membenarkan anak keduanya telah meninggal dunia Senin malam, setelah beberapa jam mendapatkan penanganan tim medis.
"Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," ungkap Sihabudin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Senin malam.
Saat ditemui di RSUD Palabuhanratu, Sihabudin, ayah korban, menceritakan, kronologi kejadiannya.
Saat kejadian dirinya yang bertugas sebagai relawan sterilisasi yang berjaga di perbatasan Sukabumi, Jabar-Banten, baru saja mendapatkan cairan disinfektan dari petugas BPBD untuk disemprotkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Setelah mengambil cairan disinfektan, ia gunakan untuk menyemprot masjid yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.
Sisa cairan di dalam botol air minum kemasan ia simpan di bawah kursi di dalam rumahnya.
"Saya sedang menyemprot di masjid dekat rumah, sisa cairan di dalam botol air mineral saya simpan di bawah kursi," kata Sihab kepada awak media di RSUD Palabuhanratu. Senin (20/4/2020).
Kemudian anaknya pulang ke rumah setelah bermain diantar eyangnya.
"Mungkin dia haus, dia bilang ke eyangnya, eyang aa mau minum, langsung ambil sisa cairan disinfektan di dalam botol," katanya.
Sebetulnya, korban sempat dilarang minum air yang berada dibotol air mineral tersebut.
Namun, ia tetap menenggaknya.
"Sempat dilarang sama eyangnya, akang jangan, dia tetap minum, gak banyak minumnya, disitu istri saya kaget, bilang ke saya ini kenapa wajahnya pias, kejadiannya sebelum dzuhur," katanya.
Menurutnya, saat ini kondisi anaknya dalam keadaan kritis.
Namun, telah mendapatkan pertolongan pertama menggunakan alat bantu pernafasan di rumah sakit.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, dirinya mengatakan, putranya sempat diberi minum minyak sayur untuk memancing cairan disinfektan yang telah ditenggak anaknya keluar.
Setelah dipancing dengan minyak sayur putranya sempat muntah.
Namun, karena kondisi putranya lemas, Sihabudin langsung membawanya ke RSUD Palabuhanratu.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit sempat dipancing pakai minyak sayur, sempat muntah. Karena kondisinya masih lemas akhirnya saya bawa ke rumah sakit," katanya.
Menurut petugas medis, korban perlu dirawat di ruang PICU.
Ruang PICU di wilayah Palabuhan Ratu hanya ada di rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH) dan Hermina.
"Tapi katanya dua RS itu penuh saya kebagian antrian nomor 3 di bunut, nunggu keputusan jam 21.00 WIB," ucap Sihabudin menahan sedih.
"Kata tim ada pembengkakan di tenggorokannya, saya berharap segera mendapat rujukan dan mendapat ruangan, khawatir melihat kondisi anak saya seperti ini, mudah-mudahan anak saya segera pulih," tandasnya.
Dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini, dia menuturkan mendapat tugas sterilisasi di perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten di Kecamatan Cisolok.
Baca Juga: Kekhawatiran Soal Virus Corona Bisa Bertahan di Air, Bagaimana Dengan Air Keran dan Kolam Renang?
Baca Juga: Sosoknya Cantik dan Bergelimang Harta, Aib Nagita Slavina Dibongkar oleh Merry: Ternyata Kaki
Cairan disinfektan dalam botol plastik yang berada di rumahnya didapatkan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.
"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," tutur Sihab.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dikira Air Minum, Balita di Sukabumi Tewas Setelah Tenggak Cairan Disinfektan untuk Virus Corona"