Terkait hal tersebut, salah satu dokter di Indonesia yaknidr. Erlang Samoedro, Sp.P angkat bicara.
Ia mengatakan memang ada kemungkinan penularan virus corona melalui buang angin atau kentut.
Karena seseorang yang terinfeksi memang benar di dalam fesesnya mengandung virus tersebut.
Akan tetapi penularan virus corona ini persentasenya memang sangatlah kecil.
Penggunaan pakaian seperti celana menjadi halangan tersendiri penularan virus corona terjadi melalui kentut.
Jadi penularan melalui buang angin secara teoritik memang ada, namun secara praktik akan sangat sulit dan kecil kemungkinannya.
"Bahwa pemakaian celana bisa menjadi batasan yang efektif, yang lebih mungkin terjadi adalah penularan jika terkena air liur saat berbicara, karena tidak menggunakan masker. Jadi secara praktik sangat sulit terjadi penularan lewat buang angin," tegasdokterErlang.