Dilansir Reuters, Fisher bahkan menganggap langkah penyemprotan jalanan dengan disinfektan bisa berisiko merugikan kesehatan masyarakat, membuang waktu, uang, dan menghamburkan sumber daya.
"Itu adalah sebuah gambaran sia-sia dan konyol di banyak negara," kata Fisher lugas.
"Saya tidak percaya itu bisa berkontribusi apapun untuk merespons (COVID-19) dan bisa beracun bagi masyarakat. Virus itu tidak akan bertahan lama di lingkungan dan orang-orang pada umumnya juga tidak menyentuh permukaan (tanah/jalanan)," kata Fisher.
Peneliti dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China, Zhang Liubo, bahkan mewanti-wanti masyarakat supaya tidak kelewat kerajingan main semprot disinfektan.
Sebabnya, cairan disinfektan bisa berbahaya bagi manusia bila kelewat banyak masuk ke tubuh.
"Permukaan di luar ruangan, seperti jalanan, tempat lapang, rerumputan, jangan sering-sering disemprot dengan disinfektan.
Menyemprot disinfektan dalam area yang luasterus-menerus membuat polusi lingkungan yang harus dihindari," kata Zhang Liubo, dilansir Science dari siaran televisi CCTV China.
Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul: Semprot Disinfektan Marak di Jalanan, Dinilai Sia-sia Oleh WHO