Di Pulau Dewata, Polda Bali mengerahkan truk water cannon berkapasitas 5.000 liter untuk menyemprot jalan-jalan pusat kota dengan cairan pembasmi kuman penyakit itu.
Kota kabupaten tak mau kalah, di Kota Madiun Jawa Timur, 'hujan disinfektan'dibuatlewat pengerahan bronto skylift.
Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan bukan dilakukan Indonesia saja. Di India, Meksiko, Venezuela, Thailand, hingga Turki juga demikian.
Kota kabupaten tak mau kalah, di Kota Madiun Jawa Timur, 'hujan disinfektan'dibuatlewat pengerahan bronto skylift.
Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan bukan dilakukan Indonesia saja. Di India, Meksiko, Venezuela, Thailand, hingga Turki juga demikian.
Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher memberikan tanggapannya mengenai penyemprotan jalanan dengan disinfektan yang marak dilakukan diberbagai negara.
"Mungkin itu adalah citra masyarakat yang kita anggap serius, saya tidak tahu. Yang jelas, itu adalah hal yang tidak kami rekomendasikan. Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan -red)," kata Fisher, yang juga ahli penyakit menular, sebagaimana diunggah DW News di akun YouTube, Kamis (2/4).
Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Kunci Penangkal Virus Corona, Benarkah Puasa Ampuh Bunuh Virus dan Bakteri?
Baca Juga: Hati-hati! Penelitan Terbaru Menilai AC Bisa Jadi Tempat Berkembangnya Virus Corona
Fisher mengatakan, daripada menyemprot jalanan dengan disinfektan mengandung klorin, lebih baik menggalakkan kegiatan cuci tangan dengan sabun.
"Saya lebih melihat orang-orang mencuci tangan dan menjaga jarak, hal seperti itulah yang merupakan aksi tanggap masyarakat terhadap virus, bukan menyemprotkan klorin di mana-mana," kata Fisher.