"Reseptor itu bagian sel kita yang seperti 'jendela' untuk virus itu masuk memperbanyak diri dalam sel. 'Jendela' itu, apa sama banyak di tubuh anak, seperti di orang dewasa atau belum berkembang sempurna? Ini masih diteliti," ujarnya.
Ia mengatakan sejumlah pihak yakin reseptor pada tubuh anak lebih sedikit jumlahnya sehingga mereka lebih jarang sakit ketika terinfeksi Covid-19.
'Jumlah tes sedikit'Sementara itu, jumlah tesCovid-19 yang dinilai sedikit dibanding dengan populasi masyarakat bisa memperburuk penularan di antara anak, ujar Anggraini Alam, Dokter Anak di Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung, yang pernah merawat bayi berusia 1,5 bulan yang positif corona.
Oleh karena itu, Anggraini menyarankan para orang tua untuk menjaga anak tetap di rumah dan mengawasi jarak aman mereka atau social distancing, mengingat masker ukuran anak jarang dijual.
Baca Juga: Gemas Banyak yang Masih Anggap Enteng Covid-19, Boy William Beri Peringatan Keras dengan Cara Unik dan MenggelitikBaca Juga: Kembali Beri Kabar Gembira, Profesor Asal Indonesia Tegaskan Wabah Corona Bisa Berakhir di Akhir April Namun dengan Syarat
"Masker anak siapa yang punya? Anak-anak dipakaikan masker nggak betah, dan masker nggak mengganti social distancing. Lebih baik anak nggak usah keluar," ujarnya.
Sementara itu, konsultan respirologi anak, Prof Cissy B. Kartasasmita, mengatakan ia berharap pemerintah dapat membuka data anak yang positif terkena Covid-19.