Hati-hati! Penelitan Terbaru Menilai AC Bisa Jadi Tempat Berkembangnya Virus Corona.
GridHITS.id - Penelitian terbaru menilai AC bisa jadi tempat berkembangnya virus corona. Kok bisa?
Ya, di tengah virus corona yang kian mewabah dan menjadi pandemi di Indonesia ini mengharuskan masyarakat untung di rumah saja.
hatiBaca Juga: Hati-hati! Bukannya Tangkal Virus Corona, Hand Sanitizer Racikan Sendiri Justru Bisa Timbulkan Masalah Baru
Tentu saja Air Conditioner (AC) semakin sering digunakan demi menjaga kesejukan udara saat berada dirumah.
Namun, penelitian menyebut jikavirus corona bisa berkembang biak di suhu dingin dan keadaan lembap.
Oleh karena itu, beredar kabar bahwa air conditioner (AC) yang memberikan udara sejuk di ruangan dapat meningkatkan perkembangbiakan virus corona tersebut.
Dilansir dari GridHealth.id, seorang akademisi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM),Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D membagikan sebuah jurnal yanh dia temukan tentang AC dan virus corona.
"Saya ingin men-share suatu paper yang saya temukan. Meskipun belum peer-reviewed, isinya sangat menarik. Paper tersebut mengatakan bahwa berdasarkan penelitian di China dan pengamatan di seluruh dunia, high temperature and high relative humidity reduce the transmission of COVID-19," tuturnya.
Wanita yang merupakan istriseorang dokter spesialis bedah ortopedi konsultan,dr. Sugeng Yuwana, Sp.OT(K), FICS ini menjelaskan tentangsebagian besar korban Covid-19 adalah orang dengan status sosial menengah ke atas.
"Saya menduga, mereka adalah orang yang terbiasa hidup di lingkungan yang menggunakan AC (rumah ber-AC, mobil ber-AC) disertai jendela yang tertutup rapat," ucapnya.
DidugaAC dapat menurunkan suhu ruangan dan mengurangi kelembaban.
Dua hal yang sangat menguntungkan transmisi virus Covid-19, apalagi disertai dengan sirkulasi udara yang tertutup.
Hal ini tak ubahnya dengan penelitian yang dilakukanMohammad Sajadi, seorang profesor di Institut Virologi Universitas Maryland.
Sajadi menyatakan bahwavirus dapat menyebar di mana saja, ia mentransmisikan paling efektif di antara manusia ketika kelembaban rendah dan suhu antara 5°C dan 11 °C.
Bahkan sebuah studi yangditerbitkan dalam jurnal Advanced in Virology di tahun 2011, virus kering pada permukaan halus mempertahankan viabilitasnya selama lebih dari 5 hari pada suhu 22–25 °C dan kelembaban relatif 40–50%, yaitu, lingkungan ber-ACyang khas.
Meski demikian,penelitian tersebutmelaporkan bahwa infektivitas virus corona hilang setelah pemanasan pada suhu 56 °C selama 15 menit dalam kondisi stabil selama setidaknya 2 hari setelah pengeringan pada plastik.
Terlepas dari itu,Madarina mengimbau untuk meminimalkan penggunaan AC di rumah.
Bahkan ia menilai bahwa social distancingdan physical distancing tetap perlu dilakukan demi meminimalisir terjadinya penularan virus corona (Covid-19).
Artikel ini sudah pernah tayang di Gridhealth.id dengan judul:Tawarkan Udara Sejuk, AC Dinilai Sebagai Tempat Berkembang Biak Virus Corona