Follow Us

Bukan April, Peneliti Sebut Data Terus Naik Mengakibatkan Masa Pandemi di Indonesia Berakhir, Lalu Kapan?

Cynthia Paramitha Trisnanda - Sabtu, 04 April 2020 | 15:09
Ilustrasi virus corona
freepik

Ilustrasi virus corona

"Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana, tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi," ujar tim peneliti Nuning Nuraini dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).

Nuning menjelaskan, penelitian tersebut dilatarbelakangi kasus Covid-19 di Indonesia yang menjadi bagian pandemi global.

Namun menurut penelitian terbaru, prediksi tersebut bisa dipastikan mundur.

Baca Juga: Bikin Lega! Di Saat Corona Masih Mewabah, BMKG Bagikan Kabar Baik : Indonesia Akhirnya Terbebas dari Ancaman Bencana ini Pada 2020

Baca Juga: Bak Angin Surga, Akibat Wabah Corona Jokowi Akan Gaji Pengangguran Rp1 Juta/Bulan, Intip Caranya!

Mengutip keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020), berdasarkan kurva eksponensial yang diperoleh dari enam penelitian tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:

- Periode titik puncak mayoritas penelitian memprediksi terjadi sekitar bulan Mei 2020.

Pada periode ini, diprediksi pertambahan jumlah kasus harian sudah mulai melambat.

- Periode kritis diprediksi terjadi pada minggu kedua bulan April hingga awal Mei 2020 di mana tingkat pertambahan harian akan meningkat cukup tajam.

- Periode pemulihan diprediksi paling cepat pada 110 hari hingga 150 hari.

Dari data tersebut, Nuning mengatakan pertambahan data lah yang membuat masa pandemi di Indonesia mundur.

"Namun data saat ini juga bertambah dan terus naik, akibatnya dinamika dari data akan memengaruhi perhitungan parameter model kurva Richard yang berakibat juga pada perubahan proyeksi, baik dari sisi akumulasi dan juga puncak kasus," kata Nuning.

Source : Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya

Latest