Demikian juga bila masyarakat tak taat imbauan pemerintah dengan tidak melakukan social distancing dan physical distancing, maka pandemi akan terus mewabah.
Menurut Barry, dalam skenario satu, puncak pandemi baru akan terjadi pada 4 Juni 2020 dengan 11.318 kasus baru.
Baca Juga:Ingin Lakukan Rapid Test Corona? Ini Jejaring Laboratoriumnya di 34 Provinsi
Akumulasi kasus positif akan mencapai ratusan ribu dan masa akhir pandemi baru dimulai pada akhir Agustus hingga awal September 2020.
Sementara itu, pandemi diprediksi baru akan berakhir pada Maret 2021.
Sedangkan dalam skenario kedua, dimana diasumsikan pemerintah memberi kebijakan namun kurang tegas dan kurang strategis sehingga masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan physical distancing, maka puncak pandemi baru terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru.
Akhir pandemi diprediksi akan terjadi pada akhir Juni hingga awal Juli 2020.
"Sedangkan total kasusnya baru tercapai nanti di sekitar bulan Januari, awal tahun depan, dengan angka mencapai 60.000 kasus," lanjut Barry.
Sementara itu, menurut Barry, apabila tidak ada intervensi sedikit pun dari pemerintah sejak awal munculnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, maka lebih dari 50 persen populasi di Indonesia dapat terjangkit Virus Corona.
"Bahkan kalau kita asumsikan tidak ada intervensi sama sekali, kita bisa temui mungkin, kemarin kami coba simulasikan, itu bisa lebih dari 50 persen populasi Indonesia terjangkit," ujarnya.