Follow Us

Sebagian Besar Warga Dirumahkan Imbas Corona, Udara di Jakarta Tunjukkan Perubahan, Seperti Apa?

Nita Febriani - Kamis, 02 April 2020 | 19:35
Polusi udara terlihat di langit Jakarta, Senin (3/9/2018). Menurut pantauan kualitas udara yang dilakukan Greenpeace, selama Januari hingga Juni 2017, kualitas udara di Jabodetabek terindikasi memasuki level tidak sehat (unhealthy) bagi manusia.
KOMPAS.com

Polusi udara terlihat di langit Jakarta, Senin (3/9/2018). Menurut pantauan kualitas udara yang dilakukan Greenpeace, selama Januari hingga Juni 2017, kualitas udara di Jabodetabek terindikasi memasuki level tidak sehat (unhealthy) bagi manusia.

GridHITS.id - Penyebaran virus corona begitu cepat terjadi di Jakarta.

Dalam waktu singkat, Jakarta menjadi kota dengan jumlah total pasien positif corona paling banyak di Indonesia.

Tak sedikit pula warga daerah lain yang dinyatakan positif corona memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Baca Juga: Usai Tiket Direfund 100%, PT KAI Batalkan Sejumlah Perjalanan, Cek Di Sini!

Baca Juga: Jadi Kasus Pertama, Nyawa Bayi Berusia 6 Minggu Ini Tak Bisa Diselamatkan karena Terinfeksi Virus Corona

Untuk itu warga Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya tengah diimbau untuk tetap belajar, bekerja, dan ibadah dari rumah.

Namun, selalu ada hikmah di balik musibah.

Memasuki minggu ketiga work from home (WFH) dimana sebagian besar warga dirumahkan, langit ibukota menunjukkan perubahan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, sebagai kota yang sibuk dan padat Jakarta diketahui memiliki kualitas udara yang tidak sehat.

Dikutip dari Kompas, Jakarta pernah berada dalam urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 29 Juli 2019.

Indeks kualitas udara Jakarta saat itu tercatat 183 dan masuk dalam kategori tidak sehat.

Namun setelah memasuki pekan ketiga WFH, kualitas udara Jakarta kini membaik.

Source : nakita

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular