Baca Juga:Abaikan Imbauan Pemerintah dan Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, 37 Tamu Pun Terinfeksi Virus Corona
Sebabnya, dalam masyarakat yang kasus penderita kanker nasofaring tinggi, ditemukan fakta bahwa mereka hobi makan asin setiap hari.
Dan risiko ini menjadi berlipat bila kebiasaan makan ikan asin ini dimulai sejak kecil.
Mulai usia anak mendapatkan MPASI sampai usia 10 tahun, dibandingkan dengan seseorang yang mengonsumsinya di usia 45 tahun ke atas.
Setelah itu, berbagai penelitian pun berkembang di beberapa negara dan semakin menguatkan, ikan asin memperbesar peluang terjadinya kanker tenggorokan atau kanker nasofaring.
Apa hubungan makanan favorit orang Indonesia di berbagai kalangan ini pada kanker tenggorokan?
Adalah zat bernama nitrosamine yang menjadi biang keladi.
Nitrosamin (nitrosamine) adalah senyawa karsogenik (penyebab kanker) yang terdapat pada makanan yang diawetkan oleh nitrit.
Nitrit sering digunakan untuk mengawetkan daging, ikan dan keju agar bakteri pembusuk tidak dapat berkembangbiak.
Zat ini terdapat pada ikan asin yang telah diawetkan lewat prosespenggaraman dan penyinaran sinar matahari dalam waktu lama.