Follow Us

Peneliti : Virus Covid-19 Enggan Menyerang Orang dengan Golongan Darah, ini Alasannya!

Saeful Imam - Jumat, 20 Maret 2020 | 21:42
Golongan darah dan virus corona. Golongan darah O setelah diteliti ternyata lebih kebal mengalami corona dibandingkan dengan golongan darah lain.
pixabay.com

Golongan darah dan virus corona. Golongan darah O setelah diteliti ternyata lebih kebal mengalami corona dibandingkan dengan golongan darah lain.

Baca Juga: Belum Habis Kagetnya Saat Baru 1 Bulan Menikah Sudah Hamil 7 Minggu, Sekarang Vanessa Angel Diciduk Terkait Narkoba

Baca Juga: Sebelum Ditangkap karena Narkoba, Vanessa Angel Sempat Janji Bagi-Bagi Jutaan Rupiah untuk Followersnya, Untuk Apa?

Meskipun demikian, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah tersebut ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien dengan Covid-19.

"Orang-orang dari golongan darah A mungkin secara khusus perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

"Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang ketat dan perawatan yang agresif," ujar Wang.

Golongan darah O Di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.

Baca Juga: Putri dan Menantunya Ditangkap Polisi Terkait Narkoba, Reaksi Ayah Vanessa Angel Jadi Sorotan, Ada Apa?

Baca Juga: Tak Kapok Meski Pernah Dipenjara, Vanessa Angel Ditangkap Terkait Narkoba Saat Bersama Bibi Ardiansyah, Polisi: 'Iya, Benar'

Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.

"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah A-B-O pada pasien dan tenaga medis untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," ujar Wang.

Diketahui, studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzen.

Source : Kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular