Penulis mengingatkan, mungkin ada risiko dalam menggunakan penelitian untuk memandu praktik klinis saat ini.
Baca Juga:Terawangan Wirang Birawa Terkait Corona Bikin Panik, Postingan Instagramnya Banjir Komentar
Keterbatasan penelitian Seorang peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Gao Yingdai, menyampaikan, hal itu dapat ditingkatkan dengan ukuran sampel yang lebih besar.
Meskipun angka 2.000 tidaklah kecil, jumlah itu bisa dianggap kecil lantaran dibandingkan oleh jumlah total pasien global yakni 180.000 kasus.
Gao mengungkapkan, keterbatasan lain dari penelitian ini adalah tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut, seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.
Sementara diketahui, golongan darah ditentukan oleh antigen.
Antigen merupakan suatu komponen pada permukaan sel darah merah yang dapat memicu respons imun.
Baca Juga:Baru Saja Membuka Mata, Bayi Baru Lahir ini Langsung Divonis Positif Corona!
Sementara, ahli biologi Austria, Karl landsteiner menemukan golongan darah utama yakni tipe A, B, AB, dan O pada 1901.
Penemuan ini memungkinkan transfusi darah yang aman dengan mencocokan golongan darah pada pasien.