GRIDHITS.id - Sebelumnya, pada tanggal 1 Maret 2020, dikabarkan salah satu pasien Bekasi yang merupakan pegawai BUMN di rawat di RS Dr Hafiz Cianjur dirawat karena punya gejala mirip corona, yaitu demam dan sesak napas.
Setelah dirawat, pasien itu meninggal dunia, tapi pihak Kemenkes menyatakan, pasien berjenis kelamin laki-laki berusia50 tahun itu negatif corona.
Baca Juga:Viral Dangdutan Rutin di Kuburan Sampai Pagi, Juru Kunci: 'Kita Anggap Orang Gila'
Dikutip dari berbagai media online, Pihak kemenkes menyatakan pasien Bekasi yang meninggal di Cianjur negatif corona.
Dikutip kompas.com, pria berinisial D itu meninggal bukan karena infeksi coroba, tapi karena penyakit dalam.
Media Indonesia juga memberitakan hal sama,Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Korona Achmad Yurianto mengatakan pria berusia 50 tahun itu memang sempat masuk ke daftar pengawasan pemerintah karena mengalami gejala menyerupai korona.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, sang pasien dipastikan negatif penyakit menular mematikan tersebut.
"Yang meninggal di Cianjur itu, dari hasil pemantauan kita termasuk ke 155 orang yang negatif. Jadi meninggalnya bukan karena COVID-19," ujarnya.
Baca Juga:Wah, Wakil Presiden Iran Tak Dilarikan ke Rumah Sakit Meski Positif Corona, Kenapa?
Hanya saja, belakangan Gubernur Jawa Barat seolah merevisi pernyataan di atas.