Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. DR. dr. Ari Fahrial Syam mengungkapkan, beberapa pengguna masker yang diamatinya masih salah dalam pemakaiannya.
Lokasi pengamatan yang dilakukannya berada di Bandara Soekarno Hatta Terminal 3, Tangerang, Banten.
"Dari 28 orang yang menggunakan masker bedah, 65 persen atau hanya 18 orang yang menggunakan masker dengan benar. Artinya masker menutupi mulut dan lubang hidung dan kawat di hidung tertutup dengan baik," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Ia juga menyampaikan, dari 118 orang yang diamatinya, penggunaan yang salah antara lain menggunakan masker bedah di dagu, di leher, dan masker terpasang longgar.
Menurutnya, penggunaan masker bedah yang terletak di dagu, karena ingin dibuka dan dipakai kembali, dinilai justru membuat masker jadi sumber penularan.
Sebab, pada bagian yang terpakai sudah terlepas dan bagian yang sebagai tempat mencegah masuknya kuman berada di posisi yang mudah terhirup oleh hidung.
"Saya rasa ini harus menjadi perhatian, kalau tidak mau lagi menggunakan masker baiknya dilepas dan dibuang," kata dia.
Selain itu, yang kini tengah menjadi perhatiannya adalah orang yang menggunakan masker N95 yang disebutlebih efektif untuk mencegah tertular langsung dari virus.
Karena, masker ini memiliki daya proteksi 95 persen dari partikel yang sangat kecil, tetapi lebih tepat digunakan di ruang tertutup.