"Saya memuji larangan itu, Cina memiliki tekad untuk mengubah tradisi ribuan tahun yang sangat tidak pantas bagi masyarakat saat ini.
Saya pikir larangan itu adalah Langkah Pertama yang penting untuk konservasi satwa liar di Cina," jelas Jeff He.
Peter Knights, CEO dari amal WildAid juga mengatakan bahwa larangan Cina untuk menanggulangi populasi trenggiling telah diterima dunia.
"Kami berharap Tiongkok memimpin dunia dalam melarang pasar-pasar ini secara global.
Wabah virus corona harus berfungsi sebagai peringatan bagi manusia untuk melestarikan lebih banyak dari alam, atau menghadapai serangan balik kesehatan dan keuangan," ujar Knights.
Baca Juga:Dianggap Kuat dan Mematikan, Ternyata Virus Corona Dapat Lenyap Dengan Benda ini!
Baca Juga:Andrea Dian Bongkar Tenaga Medis yang Kewalahan Tangani Penderita Corona, 'Pasien Membeludak'
Menurut WWF, perdagangan ilegal spesies liar diperkirakan bernilai 15 miliar dollar AS (Rp214 triliun) setiap tahunnya, khususnya pasar Asia.
Dengan adanya larangan mengonsumsi trenggiling dan satwa liar, hal itu secara signifikan akan mengurangi perdagangan internasional dan mendorong keselamatan trenggiling dan hewan liar lain yang sering diselundupkan.
Artikel ini pernah ditulis di Nakita.id dengan judul :Kini Jadi Pembunuh No.1 Umat Manusia, Siapa Sangka Virus Corona Ternyata juga Punya Sisi Positif Menyelamatkan Kehidupan Spesies Ini