Zainul mendapat laporan terjadinya perselisihan antara kedua pihak tersebut pada Senin (4/3/2019) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia bersama dua perangkat desa lainnya kemudian langsung menghampiri lokasi kejadian perkara, yang berada tepat di depan kediaman janda S.
Pada saat itu, kedua lelaki itu tampak tengah dalam keadaan mabuk.
Kemudian datanglah Babinkamtibmas bersama anggota SPKT Polsek Tempeh ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
Pihak kepolisian sampai harus melontarkan tembakan peringatan ke udara untuk melerai perselisihan keduanya.
Saat itu kedua Solikin dan Mahfud tetap melanjutkan perkelahian meskipun sudah dalam keadaan bersimbah darah.
Keduanya sampai harus dibawa ke RSUD dr Haryoto untuk mendapat penanganan atas luka-lukanya.
“Ini permasalahannya soal cinta, mereka berdua sama sama suka kepada saudari S. Keduanya bertemu di depan rumah perempuan itu dan terlibat cekcok," Kata Zainul.
Menurut keterangan Zainul, awal mula adu bacok tersebut terjadi lantaran Solikin mengaku kepada Mahfud bahwa dirinya telah menikah secara siri dengan janda S.
"Satu orang yang bernama Solikin mengaku telah menikah siri dengan S, dan tidak terima jika S didekati oleh Mahfud."
"Keduanya sama-sama minum minuman keras, dan sama-sama membawa celurit sampai akhirnya carok," terangnya kemudian.