Pantas Kasus Pembunuhan di Subang Sulit Dipecahkan, Ahli Forensik Terbaik Indonesia Ungkap Fakta Membingungkan dan Tak Sinkron di TKP Usai Temukan Hal ini

Kamis, 11 November 2021 | 14:26
Instagram

Ahli forensik Polri dokter Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan kelemahan penyidik Polres Subang saat menangani kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

GridHITS.id - Sudah 3 bulan berlalu, namunpelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subangbelum diketahui.

Sampai saat ini seluruhaparatkepolisian terus memanggil saksi dan menyelidiki,siapa sebenarnya algojo pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Namun, hasilnya belum diketahui pasti,pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang masih gelap.

Saksi-saksi sudah diperiksa, bahkan sudah berkali-kali.

Penyelidikan mengerecut pada pemeriksaan saksi bernama Danu dan Yorris, meski belum dapat disimpulkan siapa yang membunuh ibu dan anak itu di Subang.

Ahli forensik terbaik tanah air mengungkap, kenapa kasus ini sulit dipecahkan.

Salah satunya karena kurang sinkronnya data saat olah di TKP.

Baca Juga:Danu Semakin Tersudut, Berbagai Kebohongannya Terus Dibongkar Polisi dan BIN, Terakhir Keterlibatan Sosok Banpol Bernama Uci yang Ternyata Hoaks, Kabid Humas Polda Jabar : 'Tidak Ada Itu'

Terbaru, ada hal yang tak singkron di TKP pembunuhan yang ditemukan oleh ahli forensik.

Tribun

Ahli forensik terbaik di Asia Tenggara ini optimis kasus Subang akan terungkap

Foto : Dr Hastry yang ikut menyelidiki kasus Subang

Ahli forensik TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, dr Sumy Hastry Purwanti menyebutkan, ada beberapa temuan yang tidak sinkron di lokasi kejadian.

Menurut perempuan yang akrab disapa dr Hastry itu, segelah olah TKP, banyak ahli yang menyebutkan fakta berbeda sehingga tidka konek satu sama lain.

Hal itu seperti dikutip dari Tribun Wow dalam artikel "Alasan Kasus Subang Belum Terungkap, Ahli Forensik Akui Olah TKP Tak Sinkron, Apa yang Salah?".

"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya?," ucap dr Hastry, Senin (8/11/2021).

"Karena teman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang."

"Makannya sekarang dikolaborasi."

dr Hastry menyebut hingga kini polisi masih merunut dari awal penanganan kasus ini.

Hal tersebut dilakukan agar data dan temuan di lapangan bisa sinkron.

"Olah tkp-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek," katanya.

Baca Juga:Semakin Terpojok Usai DNA-nya Ditemukan Pada Benda ini di Rumah Korban Pembunuhan di Subang, Pria ini Akhirnya Akui Masuk Rumah Sebelum Polisi Tiba di Kasus TKP Subang karena Disuruh Sosok ini

"Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya."

"Jadi sudah mulai kelihatan."

Ia menambahkan, terkait autopsi kedua, pihaknya hanya melengkapi data yang dibutuhkan dari TKP pembunuhan.

"Kedokteran awal belum menyeluruh, saya hanya melengkapi pada otopsi kedua data yang dibutuhkan dari tkp," jelas dr Hastry.

"Harusnya tidak ada otopsi kedua dalam kedokteran forensik, tapi kalau dianggap perlu kita periksa lagi."

dr Hastry yakin kasus ini agar segera terungkap.

"Saya yakin kasus subang 100 persen akan terungkap kita hanya menunggu waktunya aja."

Baca Juga:Akhirnya Terungkap Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Gunakan Alat Deteksi Kebohongan Saat Periksa Yosef dan Istri Mudanya, Begini Hasilnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Deretan Fakta Pembunuhan di Subang Terbaru: Temuan Tak Sinkron di TKP dan Kejanggalan Danu

Tag

Editor : Saeful Imam