GridHITS.id - Teka-teki pelaku pembunuhan di Subang masih belum terjawab.
Polisi masih terusmelakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan anaknyaAmalia Mustika Ratu di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Dalam kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan,saat ini pihaknya mulai menemukan titik terang terkait keberadaan ponsel milik Amalia Mustika Ratu.
"Masih dalam pencarian, ini sudah mendekati titik terang dan kami mohon doanya saja," kata Erdi di Mapolda Jabar, Kamis (9/9/2021), seperti dikutip dari TribunJabar.
Ini menjadi bukti penting, sebelumnyapolisi menyatakan ponsel milik Amalia hilang pada saat hari kejadian.
Hal itu diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Jika nantinya ponsel Amalia ditemukan, diharapkan bisa menjadi petunjuk baru bagi kepolisian untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Selain pencarian handphone yang menjadi barang bukti, polisi juga berupaya melakukan terobosan, salah satunya memeriksa saksi dengan alat tes kebohongan.
Namun,ia masih terus melakukan pendalaman untuk membongkar kasus ini.
Sampai saat ini, polisi masih terus berhati-hati mengungkap kasus ini.
POLISI GUNAKAN ALAT DETEKSI KEBOHONGAN SAAT PERIKSA YOSEF
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) dilimpahkan ke Bareskrim Polri.
Sebagai informasi, nama sebenarnya alat tes kebohongan adalah poligraf, biasa disebut life detector.
Sebuah alat yang memantau reaksi visiologi seseorang.
Dikutip dari Kompas.com, faktanya alat ini tidak sepenuhnya bisa mendeteksi kebohongan secara langsung, melainkan mendeteksi tanda-tanda bahwa seseorang dapat melakukan penipuan kepada pewawancara.
Informasi itu kemudian digunakan bersama segala sesuatu yang diketahui tentang orang tersebut untuk membentuk gambaran yang lebih jelas, apakah mereka jujur atau berbohong.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat saat ditemui di Jalan LLRE Martadinata Bandung, Senin (20/9/2021).
Sebagai informasi ibu dan anak di Kabupaten Subang ditemukan mati tragis, salah satunya dalam keadaan telanjang dan dibungkus.
Mayat keduanya ditemukan ditumpuk di bagasi mobil mewah yang baru mereka beli beberapa waktu lalu. Mobil itu terparkir di halaman rumah di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan. Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat dikutip dari TribunJabar.id.
Rohman Hidayat pun membeberkan jawaban Yosef dan Mimin.
"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya.
Pemeriksaan Yosef dan Mimin dilakukan terpisah dan tidak dilakukan di kantor polisi.
"Bahwa hari Kamis dan Jumat pak Yosef diperiksa, tempatnya tidak di kantor polisi, di luar. Karena memang orang Bareskrim langsung yang memeriksanya, diperiksa gunakan alat tes kebohongan," ujar Rohman Hidayat.
Saat jalani pemeriksaan menggunakan alat tes kebohongan, membutuhkan waktu lama. Hal itu dilakukan untuk memastikan Yosef benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.
"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.
Hal serupa juga dilakukan pada Mimin, istri kedua Yosep.
"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.
"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terkhir," kata Rohman.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Polisi Periksa Yosef dan Mimin Pakai Alat Tes Kebohongan, Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu Anak di Subang