Diminta Istri Ambil Popok ke Asrama Linud 501 Madiun, Seorang Prajurit TNI Malah Terbang Bersama Teman-temannya ke Papua, Begini Kisahnya

Kamis, 11 November 2021 | 13:31
Facebook

Latihan gabungan TNI dan militer AS, Garuda Shield, diadakan kembali pada 1-14 Agustus di 3 tempat ini

GridHITS.id - Menjadi seorang abdi negara, terutama anggota TNI-POLRI kerap kali harus melakukan penugasan secara mendadak.

Bahkan harus melalui beberapa lika-liku dan tantangan yang dirasakan oleh setiap anggotanya.

Hal ini juga dirasakan oleh Mayor Inf (Purn) M Sahri yang menceritakan kisahnya menjadi anggota TNI.

Ia sudah berkeluarga dengan memiliki anak dan kebetulan pada saat itu anak keduanya masih bayi.

Tak hanya itu saja, sang anak sedang dirawat di Rumah Sakit DKT ke asrama Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Madiun.

Kejadian tersebut bermula pada tahun 1996 saat Sahri diminta istrinya, Titik Prihatin untuk mengambil popok anak keduanya yang telah dirawat di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Pantas Saja Sempat Bisa Bikin Suami Maia Estianty Klepek-klepek, Inilah Dia Potret Cantik Mantan Istri Irwan Mussry yang Tak Banyak Diketahui Orang, Sekarang Jadi Istri Perwira Tinggi TNI!

TribunJatim.com/ Ahmad Faisol

Kisah Sersan Dua Inf M Sahri, pamit ambil popok malah tiba-tiba beri kabar pada istrinya bahwa ia sudah di Irian Jaya atau Papua.

Saat kaki M Sahri sudah melangkah dan baru saja tiba diasrama, Sirine di Batalyon Infanteri Linud 501 Madiun tiba-tiba meraung.

Tanda sebuah kesiapsiagaan untuk sebuah operasi di medan perang.

Tanpa berpikir panjang, ia bergegas mengambil ransel, melipat payung terjun, dan memanggul senjata.

Sahri yang masih berpangkat Sersan Dua Inf langsung bergabung dalam apel.

Ternyata, selesai apel, Sahri langsung terbang ke Irian Jaya bersama 10 Batalyon Linud Infanteri 501.

Sahri pun bergegas menelpon Tatik begitu tiba di Irian Jaya.

Sesuai dugaan, istrinya itu sangat kaget ketika mendengar bahwa dirinya berada di Irian Jaya.

"Sampean disuruh ambil popok kok malah pergi ke Irian. Saya jawab, itulah tentara," Ujar Sahri kepada Surya di Markas Koramil Socah, Bangkalan, Rabu (4/11/2020).

Kini, Sahri datang ke Markas Koramil Socah tidak lagi berseragam tentara dan sambil mengenang masanya.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Oknum TNI yang Bantu Loloskan Rachel Vennya Resmi Dinonaktifkan, Ungkap Tak Dapat Imbalan Sepeserpun dari Janda Niko Al Hakim

Langkahnya sempat terhenti di depan pintu ruang kerjanya dan Sahri memandangi gantungan dua papan nama di pojok atas sisi kanan pintu.

Papan di posisi atas bertuliskan 'Danramil' atau Komandan Koramil, sedangkan papan kedua di bawanya bertuliskan, 'M Sahri, Mayor Inf NRP 541811'.

"Kemarin saat ikut Wisuda Purnawira, saya masih merasa sebagai undangan. Setelah selesai acara, baru sadar saya telah pensiun," tuturnya.

Sahri baru saja menyelesaikan masa bhaktinya usai mengikuti gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim setempat, Selasa (3/11/2020).

Rekam Jejak Sahri

Setelah lulus Sekolah Guru Olahraga di tahun 1983, bapak dengan dua anak itu malah memilih masuk ABRI melalui jalur Tamtama pada tahun 1984.

"Kakak saya guru, saya melihatnya di situ saja. Tidak ke mana-mana. Saya pilih masuk tentara," terang anak kelima dari enam bersaudara itu.

Begitu lulus pendidikan di Magetan dan Magelang, Sahri langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Raider 509 Kostrad Jember.

Sepuluh bulan kemudian, Sahri muda ditugaskan ke Timor-timor sebagai Satuan Tugas Seroja Rotasi selama tiga tahun berturut-turut, 1985-1987.

Baca Juga: Rachel Vennya Ketahuan Kabur dari Karantina di Wisma Atlet hingga Dibantu Oknum TNI, Menkes Langsung Beri Tanggapan Menohok: 'Harus Kembali dan Dihukum!'

"Itu murni tugas di dalam hutan, jauh dari perkampungan," kenang Sahri.

"Saya senang semua kegiatan militer. Memang harus menyenangi pekerjaan, kalau hari ini jangan dikerjakan besok," sambungnya.

Selama 14 tahun berdinas di Linud 501 Madiun, Sahri akhirnya pindah tugas di Batalyon Linud 502 Malang di tahun 1999 dengan pangkat Letnan Dua.

"Pangkat Kapten saya peroleh ketika ditugaskan selama 1,5 tahun di Aceh pada tahun 2005. Saat itu Aceh darurat militer," paparnya.

Setelah malang melintang dengan beragam penugasan, Sahri akhirnya tiba di Kodim 0829 Bangkalan dengan pangkat Kapten.

Awal Oktober 2020, pangkat Mayor bertengger di kedua pundaknya.

"Semasa menjadi prajurit, kits harus bisa bersikap kondusif di tengah masyarakat, berbaur, dan jangan memilih untuk berteman," pesannya.

Selama menjalani masa pensiun, Sahri ingin fokus berwirausaha.

"Apa saja, terpenting tidak berbenturan dengan hukum," pungkasnya.

Baca Juga: Biodata Joy Tobing, Sang Pemenang Indonesian Idol Musim Pertama

Dalam gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim dihadiri Dandim 0829 Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo dan sejumlah perwira Kodim 0829.

Ari berharap kepada anggota yang telah purnawira dan pindah satuan beserta istri untuk selalu tetap menjaga citra TNI dalam kehidupan bermasyarakat.

Kepada anggota lainnya, Ari juga berpesan untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan, kembangkan kemampuan, dan ketrampilan.

"Agar berguna dan dapat melaksanakan tugas pokok. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ari.

Saksikan video Live Ayah S.I.A.P disini

Baca Juga: Batas Usia Pensiunan PNS dan TNI Polri, Simak Juga Gaji yang Didapat

Editor : Saeful Imam

Sumber : GridHits.ID

Baca Lainnya