Bikin Kaget, Disuruh Istri Ambil Popok ke Asrama Linud 501 Madiun, Anggota TNI ini Malah Naik Pesawat dan Telepon Istrinya Sudah Berada di Papua, Berikut Kisahnya yang Tak Terduga

Kamis, 05 Agustus 2021 | 13:51
Facebook

Latihan gabungan TNI dan militer AS, Garuda Shield, diadakan kembali pada 1-14 Agustus di 3 tempat ini

GridHITS.id - Perjalanan dan kisah menjadi abdi negara, apalagi anggota TNI-POLRI penuh dengan liku dan tantangan.

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan mereka bergerak cepat sesuai dengan tugas dari pimpinan.

Ini jugalah yang dialamiMayor Inf (Purn) M Sahri yang menceritakan kisahnya menjadi anggota TNI.

Saat itu, ia sudah berkeluarga dan punya anak, yang kebetulah anak keduanya masih bayi.

Kebetulan anaknya juga sedang sakit dan dirawat diRumah Sakit DKT ke asrama Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Madiun.

Saat kaki M Sahri sudah melangkah dan baru saja tiba diasrama, Sirine di Batalyon Infanteri Linud 501 Madiun tiba-tiba meraung.

Tanda sebuah kesiapsiagaan untuk sebuah operasi di medan perang.

Baca Juga:Usai Sandera Anak Buah Susi Pudjiastuti, KKB Papua Kena Batunya Kena Musibah Kelaparan hingga Ancam Sandera Gadis Muda untuk Dilecehkan Kalau Tidak Ditebus : Kami Susah

Tanpa berpikir panjang, ia bergegas mengambil ransel, melipat payung terjun, dan memanggul senjata.

Titipan istrinya berupa popok buat anaknya yang sedang sakit ia tinggalkan sejenak demi tugas yang lebih berat.

Sahri yang masih berpangkat Sersan Dua Inf langsung bergabung dalam apel.

Ternyata, selesai apel, Sahri langsung terbang ke Irian Jaya bersama 10 Batalyon Linud Infanteri 501.

Sahri pun bergegas menelpon Tatik begitu tiba di Irian Jaya.

Sesuai dugaan, istrinya itu sangat kaget ketika mendengar bahwa dirinya berada di Irian Jaya.

"Sampean disuruh ambil popok kok malah pergi ke Irian. Saya jawab, itulah tentara," Ujar Sahri kepada Surya di Markas Koramil Socah, Bangkalan, Rabu (4/11/2020).

TribunJatim.com/ Ahmad Faisol

Kisah Sersan Dua Inf M Sahri, pamit ambil popok malah tiba-tiba beri kabar pada istrinya bahwa ia sudah di Irian Jaya atau Papua.

Foto : Mayor Inf (Purn) M Sahri sedang menatap papan nama di depannya

Kini, Sahri datang ke Markas Koramil Socah tidak lagi berseragam tentara. Ia mengenakan kaos putih berkerah lengan pendek, dipadu celana jins berwarna gelap.

Langkahnya sempat terhenti di depan pintu ruang kerjanya. Sahri memandangi gantungan dua papan nama di pojok atas sisi kanan pintu.

Papan di posisi atas bertuliskan 'Danramil' atau Komandan Koramil. Sedangkan papan kedua di bawanya bertuliskan, 'M Sahri, Mayor Inf NRP 541811'.

Baca Juga:Di Saat KKB Makin Mengganas, POLRI Malah Berkonflik dengan TNI dan Tewaskan 3 Anggotanya, Kapolda dan Pangdam Papua Langsung Turun Tangan

"Kemarin saat ikut Wisuda Purnawira, saya masih merasa sebagai undangan. Setelah selesai acara, baru sadar saya telah pensiun," tuturnya.

Ya, Sahri baru saja menyelesaikan masa bhaktinya usai mengikuti gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim setempat, Selasa (3/11/2020).

Rekam Jejak Sahri

Setelah lulus Sekolah Guru Olahraga di tahun 1983, bapak dengan dua anak itu malah memilih masuk ABRI melalui jalur Tamtama pada tahun 1984.

"Kakak saya guru, saya melihatnya di situ saja. Tidak ke mana-mana. Saya pilih masuk tentara," terang anak kelima dari enam bersaudara itu.

Begitu lulus pendidikan di Magetan dan Magelang, Sahri langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Raider 509 Kostrad Jember.

Sepuluh bulan kemudian, Sahri muda ditugaskan ke Timor-timor sebagai Satuan Tugas Seroja Rotasi selama tiga tahun berturut-turut, 1985-1987.

"Itu murni tugas di dalam hutan, jauh dari perkampungan," kenang Sahri.

"Saya senang semua kegiatan militer. Memang harus menyenangi pekerjaan, kalau hari ini jangan dikerjakan besok," sambungnya.

Selama 14 tahun berdinas di Linud 501 Madiun, Sahri akhirnya pindah tugas di Batalyon Linud 502 Malang di tahun 1999 dengan pangkat Letnan Dua.

Baca Juga:Bukannya Sehat Malah Jadi Senjata Makan Tuan, Jangan Coba-coba Lakukan Hal Ini Setelah Minum Madu Jika Masih Sayang dengan Nyawa Anda!

"Pangkat Kapten saya peroleh ketika ditugaskan selama 1,5 tahun di Aceh pada tahun 2005. Saat itu Aceh darurat militer," paparnya.

Setelah malang melintang dengan beragam penugasan, Sahri akhirnya tiba di Kodim 0829 Bangkalan dengan pangkat Kapten.

Awal Oktober 2020, pangkat Mayor bertengger di kedua pundaknya.

"Semasa menjadi prajurit, kits harus bisa bersikap kondusif di tengah masyarakat, berbaur, dan jangan memilih untuk berteman," pesannya.

Selama menjalani masa pensiun, Sahri ingin fokus berwirausaha.

"Apa saja, terpenting tidak berbenturan dengan hukum," pungkasnya.

Dalam gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim dihadiri Dandim 0829 Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo dan sejumlah perwira Kodim 0829.

Ari berharap kepada anggota yang telah purnawira dan pindah satuan beserta istri untuk selalu tetap menjaga citra TNI dalam kehidupan bermasyarakat.

Kepada anggota lainnya, Ari juga berpesan untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan, kembangkan kemampuan, dan ketrampilan.

"Agar berguna dan dapat melaksanakan tugas pokok. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ari.

Baca Juga: TNI AU Minta Maaf Kepada Korban Usai Viral Video 2 Anggotanya Lakukan Kekerasan di Merauke, Akun Twitter Jurnalis Papua pun hilang

Artikel ini sudah ditulis di GridHOT.ID dengan judul :Disuruh Istri Ambil Popok ke Asrama Linud 501 Madiun, Seorang Prajurit TNI Malah Terbang ke Papua, Begini Kisahnya

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya