Usai Sandera Anak Buah Susi Pudjiastuti, KKB Papua Kena Batunya Kena Musibah Kelaparan hingga Ancam Sandera Gadis Muda untuk Dilecehkan Kalau Tidak Ditebus : Kami Susah

Minggu, 21 Maret 2021 | 18:01
tribunnews.com

Makin Beringas dengan Sandera Pilot dan Penumpang, KKB Papua Bersiap Hadapi Korps Kalajengking Hitam.

GridHITS.id - KKB Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini makin tersudut dan terdesak.

Sebab, Satgas Nemangkawi yang dikomandoi TNI merangsek dan mengepung markas mereka dari segala penjuru.

Akibatnya, KKB pun menggunakan strategi dan taktik licik agar mereka mendapatkan uang dan pemasukan.

Baca Juga:Penembak Jitu Andalan KKB Peneror Masyarakat Tewas di Tangan TNI-Polri, Satu Senapan Laras Panjang Turut Diamankan

Salah satunya dengan menyandera warga sipil dari daerah sekitar.

Warga yang dipilih adalah para gadis muda, yang kalau tidak segera ditebus mereka akan dilecehkan.

Tindakan ini jelas mengundang kegeraman pihak TNI-POLRI.

Mereka pun tak tinggal diam dan terus bergerak melakukan pengepungan.

Ancaman KKB Papua akan menculik gadis muda beredar di media sosial.

Adalah video beredar yang menampilkan anggota KKB Papua yang berencana melakukan penculikan gadis muda.

Mereka pun akhirnya tersudut karena terdesak Satgas Nemangkawi ( gabungan prajurit TNI dan Polri )

KKBpun sekarang semakin brutal melakukan aksi keji mereka.

Baca Juga:Di Saat KKB Makin Mengganas, POLRI Malah Berkonflik dengan TNI dan Tewaskan 3 Anggotanya, Kapolda dan Pangdam Papua Langsung Turun Tangan

Para PimpinanOPM ini pun bahkan memerintahkan anak buahnya untuk menculik gadis muda untuk dilecehkan.

Tak hanya itu, mereka juga membuat siasat licik dengan memesan (booking) gadis-gadis untuk diajak bercinta disebuah lokasi.

Pimpinan KKB Papua ini juga berencana membunuh warga sipil untuk mendapat upeti alias uang.

Semua itu terungkap karena video viral yang beredar di media sosial, seperti di akun Instagram gardadepan_ind, Jumat (19/3/2021),

Video viral itumemperlihatkan pimpinan KKB memerintahkan seseorang lewat handytalky (HT).

"Gadis muda culik mereke ke kebun. Saya sudah siapkan tempat di kebun di tempatnya bercinta Hitadipa," perintah pimpinan KKB melalui HT ke anak buahnya.

Tak hanya itu, pimpinan KKB ini memerintahkan anak buahnya untuk masuk ke rumah-rumah atau komplek keluarga.

"Siap bapa ada tempat bercinta keluarganya dimana, kita masuk saja," jawab sang anak buah.

Ia bahkan memberitahukan jika dia sudah BO di Hubimba gadis di bawah umur.

"Saya mau bunuh orang di Kabupaten Enoarotali

Untuk tambah uang 2 miliar 350 juta," katanya.

Baca Juga:Pagar Makan Tanaman! Rekan Satu Kantornya Meregang Nyawa karena Ditembak KKB, Satpam PT Freeport ini Malah Jadikan Rumahnya Markas Pemberontak Bersenjata

KKB Tersudut Satgas Nemangkawi hingga Kelaparan

Sebelum video itu viral, ada video serupa yang memperlihatkan KKB Papua kini tengah kelaparan dan makin susah bergerak setelah terdesak Satgas Nemangkawi.

Sekarang Satgas Nemangkawi semakin menggiatkan operasi setelah ulah KKB Papua yang kian beringas, di antaranya menyandera pilot dan penumpang Susi Air.

Di media sosial Instagram, tampak seorang pimpinan OPM berkomunikasi dengan pentolan KKB Papua Lainnya.

Bahkan, mereka berkomunikasi menggunakan alat handytalky (HT). Keduanya sama-sama menceritakan kondisinya.

Saat itu, salah satu pentolan OPM memilih mundur duluan.

Nah, postingan video itu diunggah akun Instagram @gardadepan_ind.

Pimpinan KKB yang memakai kaus tanpa lengan dan bercelana pendek ini mengaku capek karena gerakannya terus dipantau TNI-Polri.

Baca Juga:Air Wudu di Wajah Masih Menetes Saat Subuh, Tiba-tiba Peluru KKB Mengenai Kepala dan Tewaskan Prajurit TNI yang Punya 3 Anak Kecil ini

Dia mengaku persediaan makanannya kini sudah habis.

"Mereka (TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja," kata pentolan KKB ini dengan bahasa asli Papua.

Rekannya di seberang sambungan HT pun merasakan hal yang sama.

"Jadi begini bapa, kami disini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan," katanya.

Selanjutnya pentolan KKB ini memutuskan akan mundur, sementara kelompok lain di seberang diminta untuk tetap bertahan.

"Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja," katanya.

Pentolan KKB menyerah

Di bagian lain, pimpinan KKB Noak Orarei mengikrarkan kembali ke NKRI.

Didampingi ibu dan istri, pimpinan KKB di Distrik Kosiwo, Kabupaten Yapen, Papua, itu menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (17/3/2021).

Noak Orarei, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulaun Yapen, Provinsi Papua, saat melakukan ikrar setia NKRI sambil mencium bendera merah putih di Mapolres Yapen, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga:Gulung Tikar McDonalds Sarinah Bikin Geger, Menteri BUMN Erick Thohir Masih Berikan Kesempatan Kedua Jika McDonalds Sarinah Lakukan Hal Ini, 'Kalau Mereka Mau...'

Saat itu, Noak Orarei mencium bendera merah putih di depan Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.

"Saya NKRI, Saya Indonesia," kata Noak di halaman Polres Kepulauan Yapen.

Noak juga menyerahkan dua senjata rakitan, amunisi dan bendera bintang kejora dan seragam loreng.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan, pendekatan yang dilakukan aparat keamanan untuk mengajak Noak bergabung lagi dengan NKRI tak mudah.

Noak, menurutnya, sempat ragu karena khawatir akan reaksi aparat keamanan.

Namun setelah dilakukan pendekatan dengan tetap mengedepankan kemanusiaan dan mengutamakan kesejahteraan Noak sekeluarga, polisi berhasil meyakinkan pimpinan KKB tersebut.

"Saya juga meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," ujar Ferdyan.

Dalam kesempatan itu, Noak juga sempat mengajak rekan-rekannya di KKB untuk menyerahkan diri.

"Kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung memperjuangkan kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejak saya, bergabung dengan NKRI," ujar Noak.

Baca Juga:Contek Rahasia Sophia Latjuba Tetap Cantik dan Awet Muda Meski Usianya Hampir Kepala 5, 'Penuaan Berarti Beruntung'

Sementara itu, Ferdyan mengaku akan meminta pemerintah daerah setempat agar mendukung Noak.

"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," jelas Ferdyan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Noak saat itu juga menyerahkan dua pucuk senjata api rakitan dengan sejumlah 15 butir amunisi.

Amunisi itu terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.

Sebagian artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul DIMANA-MAna Ada Pasukan TNI, KKB Papua Terkepung Satgas Nemangkawi: Kelaparan

Tag

Editor : Saeful Imam