GridHITS.id -Kebiasaan menyalakan lampu saat tidur ternyata membawa bahaya bagi kesehatan.
Selama ini masih banyak orang yang tetap menyalakan lampu saat tidur dan membiarkan ruangan terang benderang.
Ada yang melakukannya lantaran takut gelap, ada pula yang tak sengaja melakukanya karena terlanjur ketiduran tanpa mematikan lampu.
Kebisaan tidur dengan lampu menyala sebaiknya Anda hilangkan segera dan jangan dilakukan lagi.
Pentingnya tidur tanpa menggunakan lampu sekecil apa pun cahayanya telah diteliti oleh para ahli.
Menurut Joyce Walsleben, PhD., anggota asosiasi dosen di New York University School of Medicine, meskipun kita tertidur, cahaya tetap dapat terdeteksi oleh kelopak mata dan otak kita tidak akan memproduksi melatonin.
Apa dampaknya jika kita tidur dengan lampu menyala?
1. Meningkatkan kemungkinan terkena kanker
Cahaya lampu di malam hari merupakan faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan kanker payudara, menurut para peneliti yang mengkaji data dari 1.679 perempuan dan menerbitkan hasil penelitian mereka di Chronobiology International.
Namun ilmuwan lain berpendapat bahwa setiap gangguan pada ritme sirkadian dapat memicu pelepasan hormon stress dan inilah yang dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Cahaya buatan membuat badan gemuk
Sirkulasi tubuh 24 jam kita mengontrol beberapa hormon seperti, ghrelin, insulin dan serotonin yang berpengaruh kepada nafsu makan, penyimpanan lemak, dan mood.
Oleh karena itu, hal-hal yang mengganggu sirkulasi bisa menyebabkan kegemukan, diabetes tipe 2, dan depresi.
3. Menyebabkan insomnia
Beberapa ahli percaya bahwa menyalakan lampu pada malam hari dapat menyebabkan efek biologis.
Sebuah studi di Harvard menemukan bahwa pencahayaan lampu kamar pada larut malam yang berasal dari lampu pijar dapat mengurangi tingkat melatonin, sehingga kita menjadi sulit tertidur.
Bukan hanya lampu yang di atas kepala kita saja yang membahayakan, namun seluruh tingkat pencahayaan yang dapat ditemukan di rumah pada malam hari seperti layar komputer, televisi, dan ponsel dapat menekan sekresi melatonin.
4. Menyebabkan depresi
Gangguan tidur sangat terkait dengan risiko depresi dan pengalaman depresi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry menunjukkan bahwa pencahayaan di malam hari, meskipun redup dan hanya setara dengan lampu tidur, dapat meningkatkan perubahan fisiologis seperti yang terjadi pada hewan pengerat.
Pada hamster, cahaya yang diterima di malam hari memicu perilaku seperti depresi dan perubahan pada otak.