GridHITS- Pandemi Covid-19 sebagian perusahaan obat dan kesehatan menghadirkan inovasi yang dapat mengatasi penyebaran virus.
Salah satu inovasinya adalah alat skrining Covid-19.
Alat skrining terakhir yang sudah sempat digunakan oleh beberapa moda transportasi, sebagai bukti perjalanan adalah GeNose C-19.
GeNose C-19 ini merupakan alat skrining Covid-19 dengan metode tiup.
Namun, ternyata kini hadir alat skrining dengan inovasi terbaru.
Tes Covid-19 yang terbaru ini yakni dengan metode kumur.
Jika sebelumnya, tes Covid-19 dilakukan dengan metode pengambilan melalui swab nasofaring.
Kali ini, tes dengan metode kumur atau gargling dan kemudian diperiksa menggunakan alat PCR.
Melansir dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021), alata uji deteksi Covid-19 dengan metode kumur (gargling) merupakan inovasi dari Bio Farma dan perusahaan rintisan nioteknologi Nusantics.
Alat uji Covid-19 dengan metode kumur ini merupakan buatan BioFarma yang diberi nama Bio Saliva.
"Gargle-PCR memiliki sensitifitas 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit," tulis Biofarma dalam siaran pers, dikutip dari Kompas.com (5/7/2021).
Alat ini dinilai akan memberikan kenyamanan untuk dapat mendeteksi virus Covid-19.
Selain itu, alat ini juga cukup baik mendeteksi virus di dalam tubuh pasien yang memiliki gejala atau tidak bergejala.
"Bio Saliva merupakan pelengkap dari produk sebelumnya, mBioCov19," ujar CTO Nusantics Revata Utama, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).
Untuk melakukan uji validasi tes Covid-19 PCR kumur Bio Saliva ini dilakukan dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien yang positif.
Baca Juga: Tuduh Tularkan Corona, Pria Ini Bunuh Kekasih Dokternya! Usai Hasil Tes Covid-19 Keluar, Ia Menyesal
Setelah mengambil beberapa sampel, kemudian dilakukan riset validasi selama 7 bulan.
Uji validasi ini dilakukan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi (RSDK).
Bio Saliva ini dapat mendeteksi hingga CT 40 dan diakui memiliki performa yang sangat baik.
Namun, menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Ejikman, Amin Soebandrio menjelaskan bahwa pengambilan sampel melalui berkumur ini juga dapat mengkhawatirkan.
Pasalnya, dengan cara berkumur tersebut dapat mengalami pengenceran yang dapat membuat menurunkan kepekaannya.
"Ini tidak mengubah lamanya PCR itu sendiri, tetapi hanya pengambilan sampelnya lebih nyaman", ujar Amin, dikutip dari Kompas.com.
"Tetapi dikerjakannya di laboratorium dan tidak bisa ditunggui, karena berjam-jam. Paling cepat 2 jam-an untuk mendapatkan hasil," ujarnya.
Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini sudah memiliki izin edar dari Kementrian Kesehatan pada tanggal 1 April 2021.
Adapun cara pengguna PCR-Kumur dari Bio Saliva yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/7/2021).
Baca Juga: Tak Hanya Hasil PCR dan Antigen, Penumpang Wajib Menunjukkan Sertifikat Vaksin Selama PPKM
1. Kondisi menggunakan masker, tarik nafas dalam 5-6 kali
2. Batuk yang keras, seperti orang tersedak
3. Ambil Tube Cairan Kumur (Gargle Solution) dari dalam box, kemudian tuangkan larutan kumur ke dalam mulut
4. Lakukan gerakan kumur selama 10-15 detik sambil menengadahkan kepala. Pastikan saat berkumur mengenai tenggorokan. Lalu, ulangi gerakan berkumur sebanyak 3 kali
5. Pasang corong (adapter) ke tube cairan kumur
6. Keluarkan cairan kumur dari dalam mulut ke tube hingga mencapai garis batas 2,5 ml
7. Ambil tube larutan pencampuran dan kemudian tuangkan isi ke tube cairan kumur melalui corong yang telah terpasang sebelumnya
8. Lepaskan corong dan pasang kembali tutup pada tube, kocok tube hingga berbusa
9 Masukan tube ke plastik biohazard dan spesosem siap di uji
Namun, ada ketentuan 1 jam sebelum melakukan tes dengan PCR kumur, yakni:
1. Tidak makan dan minum
2. Tidak merokok
3. Tidak berkumur
4. Tidak menggosok gigi
Tahap awal tes dengan PCR-Kumur ini dapat dilakukan mulai 3 Juli 2021 di laboratorium GSI Kuningan dan Cilandak.