Usia Muda Bisa Kena Ancaman Kematian Serangan Jantung! Ini Gejala dan Penyebab Pembengkakan Jantung yang Jarang Diketahui

Kamis, 10 Desember 2020 | 11:00
Freepik

Gejala dan Penyebab Pembengkakan Jantung

GridHITS.id - Kenali gejala dan penyebab pembengkakan jantung yang bisa jadi ancaman di usia muda.

Nampaknya, masyarakat harus mulai waspada dengan kondisi pembengkakan jantung karena bisa dialami oleh usia muda.

Ya, usia paruh baya tak lagi menjadi sasaran utama penyakit jantung karena mereka yang berusia muda pun tak luput dari ancaman kematian yang disebabkannya.

Sebagai informasi, pembengkakan jantungatau jantung yang membesar (kardiomegali) bukanlah penyakit, melainkan pertanda kondisi lain.

Istilah "kardiomegali" mengacu pada pembesaran jantung yang terlihat pada tes pencitraan apa pun, termasuk rontgen dada.

Menurut penjelasan dr Vito Anggarino Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC, pembengkakan jantung di usia muda bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Baca Juga: Kontestan Indonesian Idol Melisha Sidabutar Meninggal Dunia, Rossa dan Para Juri Beri Ucapan Belasungkawa

Baca Juga: Ini Dugaan Penyebab Melisha Sidabutar Finalis Indonesian Idol Special Season yang Meninggal Dunia, Sempat Menolak Dibawa ke Rumah Sakit

Misalnya penyakit jantung bawaaan, penyakit jantung rematik, penyakit jantung kardiomiopati, atau bisa juga karena gangguan irama jantung (aritmia).

Gejala pembengkakan jantung yang paling awal adalah mudah lelah. Kemudian gejala bisa berlanjut menjadi sesak napas, terutama di malam hari ketika sedang berbaring.

Kedua kaki orang yang tengah mengalami gejala pembengkakan jantung pun juga bisa membengkak.

Namun apabila pembengkakan jantung sudah terjadi sejak lama, maka keluhan utamanya adalah sesak napas.

Tes lain kemudian diperlukan untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan jantung membesar.

Ada banyak penyebab jantung bengkakdan itu bisa menjadi pertanda bahwa otot jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Merangkum Mayo Clinic, terkadang, jantung dapat menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui. Kondisi ini dikenal sebagai kardiomegali idiopatik.

Namun, secara umum, jantung bengkakbisa disebabkan oleh kondisi yang telah menyebabkan jantung memompa lebih keras dari biasanya atau menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

Baca Juga:Coba Tahan Rasa Pahit dari Pare dan Rasakan Manfaatnya yang Tak Terduga Ini

Baca Juga:Ampuh Gantikan Obat, Coba Rutin Konsumsi Air Rebusan Daun Ini Agar Bisa Cepat Memiliki Momongan

Berikut ini adalah beberapa penyebab pembengkakan jantungyang mungkin terjadi:

1.Tekanan darah tinggi

Pada kondisi hipertensi, jantung harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, otot jantung akan membesar dan menebalkan.

Tak hanya itu, tekanan darah tinggidapat menyebabkan ventrikel (bilik jantung) kiri membesar, menyebabkan otot jantung pada akhirnya melemah.

Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.

2. Penyakit katup jantung

Empat katup di jantung menjaga aliran darah ke arah yang benar.

Jika katup ini sampai rusak, jantung dapat membesar.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan katup jantung rusak, yakni:

- Demam rematik

- Cacat jantung

- Infeksi (endokarditis infeksi)

- Gangguan jaringan ikat detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium)

- Efek samping pengobatan tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker

3. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah penyakit yang menyerang otot jantung.

Penyakit jantung ini membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Seiring perkembangannya, jantung mungkin akan membesar untuk mencoba memompa lebih banyak darah.

4. Tekanan darah tinggi di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru (hipertensi pulmonal)

Akibat kondisi hipertensi pulmonal, jantung perlu memompa lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung.

Kondisi ini salah satunya dapat membuat sisi kanan jantung bisa membesar.

5. Cairan di sekitar jantung (efusi perikardial)

Efusi perikaldial adalah kondisi saat selaput pembungkus jantung atau perikardium diketahui mengalami penumpukan cairan.

Kondisi ini dapat menyebabkan jantung tampak membesar pada foto hasil rontgen dada.

Baca Juga:Mulai Hari Ini Rutin Makan Satu Sendok Teh Kunyit Setiap Hari, Rasakan Sederet Manfaat Ajaib hingga Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan

Baca Juga:Kisah Nyata, Perempuan Ini Buktikan Khasiat Rutin Minum Air Kunyit dan Bongkar Perubahan Tak Terduga pada Tubuhnya

6. Arteri yang tersumbat di jantung (penyakit arteri koroner)

Dengan kondisi ini, plak lemak di arteri jantung menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Ketika satu bagian otot jantung mati, jantung otomatis harus memompa lebih keras untuk mendapatkan cukup darah ke seluruh tubuh, sehingga dapat membuatnya membesar.

7. Jumlah sel darah merah rendah (anemia)

Anemia adalah kondisi ketika tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur.

Alhasil, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah.

Respons ini yang kemudian bisa menjadi penyebab jantung bengkak.

8. Gangguan tiroid

Baik kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme) atau kelenjar tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme), dapat menyebabkan masalah jantung, termasukpembengkakan jantung.

9. Kelebihan zat besi di dalam tubuh (hemochromatosis)

Hemochromatosis adalah kelainan di mana tubuh tidak memetabolisme zat besi dengan benar, sehingga menyebabkan zat ini menumpuk di berbagai organ tubuh, termasuk jantung.

Kelebihan zat besi ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar akibat melemahnya otot jantung.

10. Penyakit langka yang dapat memengaruhi jantung, seperti amiloidosis

Amiloidosis adalah penyakit langka yang terjadi saat zat amiloid menumpuk pada jaringan tubuh.

Amiloid sendiri merupakan protein yang diproduksi di sumsum tulang dan dapat disimpan pada jaringan atau organ tubuh.

Ketika amiloid ini menumpuk di dalam jantung, dapat mengganggu fungsi organ vital ini, termasuk bisa membuatnya membengkak.

Baca Juga:Pantas Punya Wajah Glowing, Ternyata Kareena Kapoor Pakai Racikan Masker Kunyit yang Mudah Dibuat Ini

Baca Juga:Ampuh Atasi Masalah Kolesterol hingga Paru-paru, Coba Rutinkan Minum Air Rebusan Kunyit dan Madu dengan Aturan Ini

11. Irama jantung tidak teratur (aritmia)

Melansir Health Line, aritmia alias irama jantung tidak teratur juga bisa menjadi penyebab jantung bengkak yang perlu diwaspadai.

Saat jantung berdetak dengan tempo yang tidak normal, darah bisa terpompa balik ke dalam jantung dan merusak bagian ototnya.

12. Kondisi bawaan

Kardiomegali kongenital adalah kelainan jantung yang dialami sejak lahir.

Penyakit jantung bawaan yang menyebabkan gejala ini meliputi:

- Cacat septum atrium (kebocoran bilik jantung), yakni terdapat lubang di dinding yang memisahkan dua ruang atas jantung

- Cacat septum ventrikel atau terdapat lubang di dinding yang memisahkan dua ruang bawah jantung

- Koarktasio aorta atau penyempitan aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh

- Patent ductus arteriosus, yakni terdapat lubang di aorta

- Anomali Ebstein, yakni masalah dengan katup yang memisahkan dua bilik kanan jantung (atrium dan ventrikel)

- Tetralogy of Fallot (TOF), yakni kombinasi cacat lahir yang mengganggu aliran normal darah melalui jantung

Sebagian artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul: 12 Penyebab Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadaidan Kontestan Indonesian Idol Melisha Sidabutar Meninggal, Kenali Gejala Pembengkakan Jantung

Editor : David Togatorop

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya