Lagi-Lagi Virus Corona di Indonesia Pecah Rekor Kasus Terbaru, Ahli Epidemiologi: Pandemi Covid-19 Masih Lama
GridHITS.id - Hingga kini virus Corona masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Oleh karenanya, banyak penelitian dan studi yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyemaran Covid-19.
Berbagai perusahaan didunia mulai mengenalkan vaksin virus corona (Covid-19) buatannya. Beberapa bahkan sudah mulai bisa digunakan akhir tahun ini.
Hinggahari ini, Sabtu (28/11/2020), kasus Covid-19 di Indonesia masih belum terlihat adanya penurunan.
Baca Juga:Tak Hanya Menyebar Lewat Udara Gugus Tugas Sebut Covid-19 Bisa Menyerang Di Tempat-tempat Ini
Bahkan kemarin, sudah kembali terjadi pecah rekor kasus Covid-19 sekitar 5.828 kasus baru.
Melihat hal ini, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi, penambahan kasus harian Covid-19 dalam jumlah tinggi akan berlangsung lama.
Kondisi tersebut sangat bergantung kepada cara pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
"Ini masih lama, lamanya sampai kapan, tergantung kita melakukan upaya pengendalian pandeminya secara komprehensif," ujar Dicky ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).
"Mau seberapa jauh pengendalian dilakukan? Kemudian pengendalian itu harus ke semua daerah. Kalau tidak ya akan makin banyak (penambahan kasus) dan makin lama," lanjutnya.
Diberitakan, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (27/11/2020).
Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.828 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi selama pandemi.
Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 522.581 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Mengenai perkembangan terbaru ini, Dicky mengingatkan case positivity rate Covid-19 Indonesia yang masih di atas 10 persen.
Case positivity adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Badan kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan standar case positivity rate sebesar 5 persen.
Sementara itu, case positivity rate Indonesia pada Jumat (27/11/2020) adalah sebesar 14,78 persen.
"Jadi kalau kasusnya itu 5000-an sekarang ini, kalau case positivity rate tinggi maka sebetulnya angka kasus positif di masyarakat yang tidak terdeteksi itu jauh lebih banyak," kata Dicky.
Menurut Dicky, sebaiknya masyarakat jangan terkecoh rekor penambahan kasus tertinggi pada hari ini.
"Jadi lihatlah dengan pemodelan estimasi epidemiologi. Jadi kalau pun saat ini pecah rekor 6.000an atau 7.000an kasus, itu belum tentu yang terendah menurut estimasi epidemiologi," ungkapnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul: Belum Terlihat Adanya Penurunan Kasus, Epidemiolog: 'Pandemi Covid-19 di Indonesia Masih Lama'