Kembali Bikin Masyarakat Kecewa Atas Janjinya, Vaksin Covid-19 Harus Ditunda hingga Tahun Depan Karena Terhalang Izin

Jumat, 20 November 2020 | 11:53
Deutsche Welle

Vaksin Covid-19 Harus Ditunda hingga Tahun Depan Karena Terhalang Izin

Kembali Bikin Masyarakat Kecewa Atas Janjinya, Vaksin Covid-19 Harus Ditunda hingga Tahun Depan Karena Terhalang Izin

GridHITS.id -Nampaknya, kabar terbaru mengenai vaksin Covid-19 ini kembali membuat masyarakat kecewa.

Pasalnya, pemerintah sudah 2 kali menjanjikan akan segera diedarkannya vaksin Covid-19 di Tanah Air.

Sebelumnya,Menko Luhut sempat menjanjikan vaksin Covid-19 akan segera siap dilakukan pada sekitar awal November kemarin.

Namun, kabarsebelumnyadari Menko Luhut justru mengumumkan kemungkinan batalnya vaksin Covid-19 tersebut.

Baca Juga:Kabar Terbaru Calon Vaksin Covid-19 yang Diuji Coba di Bandung Punya Efek Samping Bagi Kesehatan, Amankah Untuk Tubuh?

Baca Juga:WHO Beri Peringatan Keras Soal Covid-19, Minta Masyarakat Waspada Karena Vaksin Mustahil Ada Sebelum Akhir 2021

Kemudian, Menko Luhut kembali menjanjikan terkait vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat yakni di bulan Desember.

Dalam acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11/2020), Luhut menyatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 akan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020.

“Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata pria yang kerap disebut 'Menteri Segala Urusan' itu.

Nampaknya, jani-janji tersebut harus kembali dibatalkan dan membuat masyarakat Tanah Air kembali kecewa.

Kompas

Vaksin Covid-19 Harus Ditunda hingga Tahun Depan Karena Terhalang Izin

Sebelumnya, Luhut menambahkan, saat ini pemerintah tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

“Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan pada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19. Di Jakarta, misalnya,” kata Luhut.

“Ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus Covid-19 dan berikan mereka suntikan,” imbuhnya.

Baca Juga:Pemilik Golongan Darah O Boleh Bernafas Lega Karena Kebal Lawan Covid-19, Namun Harus Waspada Karena Justru Rentan Terhadap Penyakit Ini

Baca Juga:Pemilik Golongan Darah O Boleh Bernafas Lega, Studi Terbaru Menyatakan Golongan Darah O Lebih Kebal Melawan Covid-19: Semacam Perlindungan

"Saya kira mungkin akan mulai terkendali. Kita sudah ketemu bentuknya (formula penanganan) dan sudah mulai kerjakan. Dalam satu minggu atau 10 hari ke depan akan kelihatan hasilnya," ujarnya dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (23/9/2020).

Melansir dari GridHealth.id, kelanjutan vaksin Covid-19 di Indonesia tampaknya kembali terhalang izin dai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal ini lantaran adanya kendala terkait kelengkapan data, meliputi seluruh pelaporan uji klinik vaksin Covid-19 fase 1 dan 2 Sinovac, analisis interim, serta data keamanan vaksin Covid-19 50 persen.

Kendati demikian, Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 atau vaksinasi kembali ditunda hingga tahun 2021.

Penny menegaskan emergency use of authorization (EUA) tak mungkin diberikan akhir tahun ini.

"Namun kami juga sudah menyampaikan pada Bapak Presiden dalam hal ini bahwa data tidak bisa didapatkan minggu ketiga Desember 2020.

Sehingga tidak bisa diberikan emergency use authorization pada Desember minggu kedua atau ketiga 2020," paparnya dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11/2020).

"Karena kami sudah mendapatkan informasi dari Brasil bahwa mereka tidak bisa memberikan, juga Sinovac tidak bisa memberikan sehingga tidak lengkap, dan berdasarkan data yang ada tentu kami tidak bisa memberikan emergency use authorization pada Desember 2020," tegasnya.

Baca Juga:Kabar Terbaru Vaksin Covid-19 yang Segera Diedarkan November Justru Diumumkan Batal, Menko Luhut: Tadi Presiden Telepon Saya

Baca Juga:Vaksin Covid-19 Segera Diedarkan hingga Disebut Punya Potensi Mengubah DNA Manusia, WHO: Sengaja Disebarkan Aktivis Anti-vaksinasi

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com, Gridhealth