Dunia Sedang Berjuang Melawan Pandemi Corona, WHO Justru Sebut Vaksin Tak Cukup Hentikan Covid-19: Ini Virus yang Berbahaya

Rabu, 18 November 2020 | 15:00
freepik

WHO Justru Sebut Vaksin Tak Cukup Hentikan Covid-19: Ini Virus yang Berbahaya

Dunia Sedang Berjuang Melawan Pandemi Corona, WHO Justru Sebut Vaksin Tak Cukup Hentikan Covid-19: Ini Virus yang Berbahaya

GridHITS.id -Brau-baru ini WHO justru sebut vaksin tak cukup hentikan Covid-19 di seluruh dunia.

Seperti kita ketahui bersama jika hingga kini pandemi Corona masih menjadi momok di seluruh [enjuru dunia.

Oleh karenanya, banyak penelitian dan studi yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyemaran Covid-19.

Baca Juga:Masker dan Cuci Tangan Tak Cukup Tangkal Virus Corona, Pakar Ahli Bagikan Cara Efektif Cegah Penyebaran Covid-19 Lewat Udara

Baca Juga:Tak Hanya Menyebar Lewat Udara Gugus Tugas Sebut Covid-19 Bisa Menyerang Di Tempat-tempat Ini

Berbagai perusahaan didunia mulai mengenalkan vaksin virus corona (Covid-19) buatannya. Beberapa bahkan sudah mulai bisa digunakan akhir tahun ini.

Sayangnya pengembangan vaksin Covid-19 ini ternyata masih membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir.

Diketahui vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.

Lebih lanjut, WHO menyatakan bahwa penemuan vaksin nyatanya tidak cukup untuk menghentikan pandemi virus corona.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers, Senin (16/11/2020).

"Vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi Covid-19," kata Tedros.

Sepanjang konferensi pers tersebut, ia mengatakan bahwa WHO "benar-benar khawatir dengan adanya lonjakan kasus di sejumlah negara."

Ia memberikan peringatan mengenai situasi di Eropa dan Amerika, di mana tenaga medis dan sistem kesehatan "semakin terdesak ke titik kritisnya."

"Para tenaga kesehatan di garda terdepan telah tertekan selama berbulan-bulan. Mereka jelas mengalami kelelahan," kata Tedros, memperingatkan.

Baca Juga:Ramai Kabar Virus Corona Menular Lewat Udara, 3 Hal Ini Ternyata Bisa Bawa Covid-19 Walau Berdiam di Rumah Saja

Baca Juga:Bioskop XXI Dibuka Namun Penonton Wajib Keluar Hidup Udara Segar, Berikut Panduan Nonton Bioskop Lainnya di Tengah Pandemi

"Kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk melindungi mereka, terutama selama periode kali ini, saat kasus infeksi meningkat dan pasien memenuhi ranjang-ranjang rumah sakit."

Tedros mendesak negara-negara di dunia "tak lagi memiliki alasan untuk tidak bertindak."

"Sikap laissez-faire (minimnya intervensi pemerintah) dalam menangani Covid-19 -tidak menggunakan secara maksimal sarana atau strategi yang ada- hanya akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan merusak mata pencaharian masyarakat dan ekonomi," kata Tedros.

"Ini bukanlah pilihan antara nyawa atau penghidupan. Cara tercepat untuk membuka kembali perekonomian adalah dengan cara mengalahkan virus corona Covid-19," pungkasnya.

Tedros juga menekankan agar tidak 'berpuas diri' dengan temuan vaksin Covid-19.

"Kami masih terus mendapatkan berita baik tentang vaksin Covid-19 dan tetap optimis sekaligus waspada mengenai perangkat baru yang potensial dan akan tiba dalam beberapa bulan mendatang," kata Tedros dalam sebuah konferensi pers virtual.

Namun ia menambahkan, "Ini bukanlah saat untuk berpuas diri."

Tedros menyampaikan pernyataan ini seiring adanya harapan global dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Harapan dalam menghadapi pandemi Covid-19 turut meningkat setelah adanya kandidat kedua vaksin yang memiliki tingkat efektivitas mencapai 95 % dalam uji coba yang tengah berlangsung.

Berita dari perusahaan bioteknologi AS, Moderna, membawa optimisme yang diperlukan dunia dalam menghadapi lonjakan kasus infeksi Covid-19 dan sejumlah pembatasan-pembatasan dalam menekan penularan virus.

Baca Juga:Setelah Renggut Nyawa Lebih dari Setengah Juta Orang dan Didesak Ratusan Ilmuwan, WHO Akhirnya Akui Virus Corona Tak Menyebar Lewat Droplet Tapi Hal yang Lebih Berbahaya

Baca Juga:WHO Bunyikan Peringatan Untuk Seluruh Dunia Termasuk Indonesia Berpotensi Jadi Episentrum Virus Corona, Masyarakat Diminta Waspada: Ini Belum Berakhir

Berita tersebut muncul setelah pekan lalu, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa Pfizer dan partner dari Jerman-nya, BioNTech, juga mengumumkan hasil yang serupa.

Namun, WHO telah memperingatkan ketersediaan vaksin apa pun yang bisa tersebar luas masih harus menempuh jalan yang panjang, bahkan ketika kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 masih terus meningkat di berbagai penjuru dunia.

"Ini adalah virus yang berbahaya, yang bisa menyerang setiap sistem dalam tubuh," kata Tedros.

"Negara-negara yang membiarkan virus berkembang tanpa adanya pengawasan maupun strategi benar-benar tengah bermain dengan api," tambahnya.

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul: Lonjakan Drastis Covid-19 di Dunia Buat Khawatir, WHO Sebut Vaksin Tidak Akan Cukup Hentikan Pandemi

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth

Baca Lainnya